Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Ganda putra Malaysia, Goh Sze Fei/Nur Izzuddin mengungkap kesan mereka setelah revans kepada Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin di semifinal China Open 2024.
Goh/Nur berhasil membalaskan kekalahan mereka di Hong Kong Open 2024 pekan lalu dari Fikri/Daniel.
Balas dendam itu dibayar tuntas untuk mendapatkan tiket final China Open 2024 yang menjadi final Super 1000 pertama pasangan independen Negeri Jiran tersebut.
Goh/Nur mengatasi keganasan Fikri/Daniel yang sebelumnya mampu menjegal pasangan nomor satu dunia sekaligus wakil tuan rumah, Liang Wei Keng/Wang Chang, berhasil memetik kemenangan dua gim.
Juara Japan Open 2024 tersebut menang dengan skor 21-14, 24-22.
Pada gim kedua, Goh/Nur hampir dipaksa rubber oleh Fikri/Daniel.
Namun mereka berhasil menyelamatkan match point mereka dan tetap bermain tenang.
Pengalaman dan ketenangan sebagai pasangan ganda putra yang lebih berpengalaman memang berbicara di laga tersebut.
Tetapi lebih dari itu, ada beberapa hal yang membuat Goh/Nur mampu menemukan celah Fikri/Daniel.
Mereka berangkat ke laga semifinal dengan sikap relaks dan tenang. Tidak berambisi menang yang terlalu berlebihan, alias nothing to lose.
"Menurut saya, Fikri/Daniel berada dalam posisi yang lebih tertekan. Mereka ingin mengalahkan kami lagi," kata Goh Sze Fei kepada BWF.
"Sedangkan kami bermain dengan relaks dan menjalani laga dengan sikap nothing to lose."
"Kunci dari kemenangan kami adalah komunikasi bagus kami di lapangan," kata Goh.
Permainan Goh/Nur tidak dipungkiri memang semakin padu dan jauh lebih terstruktur dan mematikan ketika mereka dalam mode menyerang.
Padahal, ini adalah masa-masa mereka sudah keluar dari pelatnas BAM (Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia).
Namun, kedisiplinan tampaknya telah membantu mereka untuk tetap menjaga kualitas permainan dalam latihan yang dilakukan.
Hal ini terbukti dari kecepatan Goh/Nur yang tidak melambat walau sekarang tempat latihan mereka jauh lebih terbatas karena sudah berstatus sebagai non-pelatnas.
Izzuddin mengatakan bahwa mereka sangat mewaspadai gaya permainan Fikri/Daniel yang memang sudah jadi ikon style ganda putra Indonesia, yakni first three shots alias tiga pukulan pertama setelah servis.
Karena Fikri/Daniel unggul di area tersebut, maka Goh/Nur mencoba untuk bermain dengan lebih cepat.
"Fikri/Daniel unggul dalam tiga pukulan pertama (setelah servis), jadi kami fokus menggunakan kecepatan kami untuk mengejutkan mereka," jelas Izzuddin.
"Sejak menjadi pemain independen, saya rasa permainan kami tidak banyak berubah. Hanya saja kami fokus pada rotasi dan strategi pertandingan," katanya menambahkan.
Baca Juga: China Open 2024 - Malaysia Lebih Baik Saat Indonesia 0 Wakil di Final, China Paling Gila