Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - MotoGP 2024 mulai memasuki fase-fase krusial dengan periode padat dan panas menuju akhir musim.
Seri ke-14 MotoGP Emilia Romagna telah mengawali rangkaian tujuh seri balap terakhir yang berlangsung hanya dalam periode sembilan pekan.
Setelah balapan di Sirkuit Misano di Rimini, Italia pada Minggu (22/9/2024), para pembalap tak punya banyak waktu untuk rehat.
Mereka bakal bertolak ke Sirkuit Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat, untuk seri MotoGP Indonesia pada 27 hingga 29 September 2024.
Persaingan dalam perebutan gelar juara dunia juga makin sengit dengan memperlibatkan empat pembalap.
Mereka adalah Jorge Martin (Prima Pramac), Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo), Enea Bastianini (Ducati Lenovo), dan Marc Marquez (Gresini Racing).
Secara berurutan mereka menempati posisi pertama hingga keempat pada klasemen sementara dengan margin 60 poin.
Masih ada maksimal 222 poin untuk diperebutkan dalam sprint dan balapan utama dari enam seri terakhir.
Bagnaia yang tertinggal 24 poin dari Martin bahkan masih cukup tenang untuk menghadapi defisit angka yang harus dikejar.
Baca Juga: MotoGP Emilia Romagna 2024 - Marquez Tidak Bisa Terima Cara Bastianini Raih Kemenangan
Dia menunjukkan mentalitas sebagai juara bertahan walau harus pulang dengan nol poin pada balapan MotoGP Emilia Romagna 2024.
"Perjalanan masih panjang, ya dan tidak," kata Bagnaia, dilansir dari Motorsport.
"Sekali lagi kami kehilangan poin karena sesuatu yang berada di luar kendali Ducati, dengan enam balapan tersisa."
"Sekali lagi kami kehilangan poin untuk alasan di luar kemampuan kami, di luar kompetensi kami."
"Saya tidak tahu apakah kami akan terus seperti ini, apakah itu bisa terjadi pada orang lain... Kita lihat saja nanti."
"Saya yakin saya sangat pandai untuk mengeluarkannya dari pikiran saya dan fokus pada yang lain," ujar Nuvola Rossa.
Adapun Martin dalam perasaan yang baik jelang menghadapi MotoGP Indonesia 2024.
Pembalap asal Madrid, Spanyol itu puas dengan penampilannya yang cukup positif dan stabil dalam dua seri di Misano.
"Saya akan mencoba fokus pada hal-hal positif," ucap Martin yang sedang memimpin, dilansir dari Crash.net.
"Saya pikir kecepatannya gila, sangat bagus. Startnya baik. Saya meningkat di kualifikasi. Itu adalah masalah kecil di balapan terakhir."
"Jadi, saya senang dengan performa ini. Saya merasa kuat untuk Indonesia, saya sangat menyukai trek itu, saya sangat suka pergi ke sana."
"Saya akan mencoba untuk fokus pada penampilan saya. Ada banyak kebisingan dari luar seperti biasa."
"Jadi, akhirnya saya memiliki sedikit keuntungan."
"Mari kita fokus untuk membuatnya sedikit lebih kuat karena saya merasa saya sedikit lebih kuat."
"Jika saya tidak melakukan kesalahan, saya bisa memenangkan balapan ini," ujar Martin.
Sementara itu, Marquez merasa sedikit minder dengan kecepatan yang ditunjukkan dua rival terkuatnya itu.
Peluang Marquez sebenarnya terbuka.
Cuaca yang sulit diprediksi dalam balapan-balapan di Asia membuka kesempatan baginya untuk membuat kejutan.
Performa Marquez memang lebih keluar saat kondisi lintasannya sulit, apalagi karena motornya paling inferior.
Di antara keempat pembalap yang bersaing, hanya Marquez yang berbekal motor lama Ducati.
Akan tetapi, mengharapkan bantuan dari faktor di luar kendali diri sendiri adalah cara yang keliru untuk memburu kemenangan menurutnya.
"Memang benar bahwa di Asia segala sesuatu bisa terjadi, mulai dari kondisi cuaca," jata Marquez.
"Saya ingin mengatakan bahwa (kesempatan untuk memperebutkan gelar juara dunia) ada di tangan saya."
"Saya juga memiliki kecepatan, tapi realitanya tidak seperti itu. Ketika kondisinya sempurna, ada dua pembalap yang lebih cepat dari saya."
"Ketika Anda memulai hari Kamis dengan melihat apakah akan turun hujan atau tidak, Anda tidak siap."
"Itu artinya Anda membutuhkan sesuatu yang tidak bergantung pada Anda, untuk berjaga-jaga jika hujan turun," ujar Marquez.
Marquez merasa beruntung bisa mendapatkan podium pada balapan MotoGP Emilia Romagna karena jatuhnya Bagnaia.
Marquez mengakui sangat sulit untuk menandingi kecepatan Martin, Bagnaia, dan Bastianini yang cukup konsisten.
"Saya balapan dengan target posisi keempat."
"Namun, para pembalap terjatuh dan kami berhasil naik podium, yang merupakan hadiah yang bagus," ujar Marquez.