Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Bek KV Mechelen, Sandy Walsh memutar ulang ingatannya kembali saat masih membela Timnas U-17 Belanda.
Pemain 29 tahun tersebut jadi bagian Timnas U-17 Belanda saat tampil di Piala Eropa U-17 2012 di Slovenia.
Saat itu, Timnas U-17 Belanda diperkuat sejumlah bintang seperti Riechedly Bazoer, Jorrit Hendrix, Tonny Vilhena, hingga Nathan Ake.
Dalam tim tersebut juga ada nama Thom Haye yang saat ini jadi rekan setim Sandy Walsh di Timnas Indonesia.
Belanda tampil impresif pada turnamen tersebut usai keluar jadi juara.
Sandy Walsh dan kolega mengalahkan Jerman via adu penalti di partai puncak.
Sandy Walsh menceritakan pengalamannya saat bergabung dengan Timnas U-17 Belanda.
Saat itu, dia menjadi teman sekamar dari Nathan Ake.
Baca Juga: Penyesalan Thom Haye Usai Almere City Dicukur Twente 5 Gol Tanpa Balas
Dirinya mengaku punya cerita kocak soal bek yang kini memperkuat Manchester City tersebut.
Menurutnya, Nathan Ake pernah menirukan gerakan yang ada dalam film karate.
Aksi kocak tersebut dilakukan pada jam satu dini hari usai melakoni sebuah pertandingan bersama Timnas U-17 Belanda.
Hal tersebut dilakukan usai Sandy Walsh sebagai rekan sekamar juga tidak bisa tidur.
"Yang saya ingat dari Nathan Ake adalah saat kita lagi nonton film," ujar Sandy Walsh dilansir BolaSport.com dari kanal Youtube Kehidupan Sandy Walsh.
"Kayaknya kami menyaksikan film karate dan ada momen dimana Nathan Ake berdiri dan dia mulai gerakan-gerakan (karate)."
"Gerakan-gerakan berkelahi semacamnya di jam 1 pagi setelah pertandingan."
"Dan di posisi kita tidak bisa tidur."
"Dan saya kayak, 'Aduh ini orang dan saya melihatnya melakukan gerakan karate dan sebagainya."
"Dan saya kayak, ini orang aneh juga ya. Di tengah malam juga."
"Dan itu seperti pertama kalinya kami satu ruangan bersama."
"Tapi sekarang dia sudah lebih hebat," lanjutnya.
Nathan Ake langsung menjadi sensasi usai main di turnamen tersebut.
Pasalnya, dirinya direkrut salah satu tim besar Inggris, Chelsea pada 2012.
Namun, nasibnya kurang baik dan harus hijrah ke sejumlah klub.
Peruntungannya berubah usai bergabung bersama Manchester City pada 2020 dan jadi pilihan utama di lini belakang tim asuhan Pep Guardiola tersebut.