Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Persiapan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2024 terus dilakukan jelang bergulirnya acara bulan depan.
Terkini, rapat koordinasi persiapan pelaksanaan Peparnas 2024 berlangsung di The Sunan Hotel, Solo, Jawa Tengah, Senin (23/9/2024).
Rapat koordinasi diikuti PB Peparnas selaku panitia, NPC Indonesia, serta Pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pemuda dan Olahraga, dan Kementerian Keuangan.
Selain Ketua Umum NPC Indonesia, Seny Marbun, rapat juga turut dihadiri Menpora Dito Ariotedjo dan Mendagri Tito Karnavian.
Salah satu agenda pembahasan adalah mengenai anggaran untuk Pelaksanaan edisi ke-17 dari ajang multi-cabor bagi atlet paralimpik.
Dalam rapat disepakati bahwa anggaran dana yang dikucurkan Pemerintah untuk Peparnas 2024 sebesar 290 miliar Rupiah.
Ini jauh lebih rendah daripada anggaran APBN untuk PON 2024 di Sumatra Utara dan Aceh yang nilainya mencapai 2,2 triliun Rupiah.
"Kementerian Keuangan menetapkan untuk Peparnas sebesar 215 miliar dan dari DIPA Kemenpora dari tahun lalu sebesar 75 miliar," ucap Dito kepada BolaSport.com dan awak media lain.
"Jadi total 290 miliar."
"Tadi kami membahas komponen-komponen seluruhnya dari penyelenggaraan yang wajib dan supporting seperti opening ceremony dan closing ceremony."
"Jadi ini akan kembali kami sinkronisasikan dan menyesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhannya." imbuhnya.
Salah satu alasana kenapa bujet bisa ditekan adalah kesiapan venue yang lebih baik.
Peparnas 2024 akan berlangsung pada 6-13 Oktober 2024 di 24 arena pertandingan yang tersebar di wilayah Surakarta dan sekitarnya.
Pemerintah menunjuk kota Solo sebagai tuan pengganti karena arena pertandingan yang sudah tersedia dan tinggal memerlukan renovasi-renovasi kecil saja.
Seperti diketahui, Kota Bengawan telah berpengalaman menjadi tuan rumah ajang olahraga disabilitas karena menjadi tuan rumah ASEAN Para Games pada 2022.
"Alhamdulillah untuk Solo dua tahun lalu menjadi tuan rumah ASEAN Para Games," kata Dito menerangkan alasan pemindahan tuan rumah.
"Jadi baik dari venue untuk olahraga, akses untuk disabilitasnya, dan terpenting akomodasi serta hotel sudah disiapkan untuk menerima atlet-atlet yang akan bertanding di Peparnas."
"Maka dari itu, ketika ada situasi emergency, dari seharusnya di Sumut, kita memilih Surakarta dan wilayah karena memang sudah siap."
Menpora Dito juga menjelaskan siasat dari penyelenggara agar masalah konsumsi tidak terulang seperti yang terjadi di PON 2024 awal bulan ini.
Konsumsi atlet, panitia, dan perangkat pertandingan lainnya rencananya akan disediakan oleh hotel-hotl yang menjadi partner acara.
"Saya rasa untuk di Jawa Tengah, khususnya untuk Jakarta dan sekitarnya, untuk konsumsi dari hotel-hotel sangat banyak yang layak," kata Dito.
"Jadi kami memberi masukan agar mayoritas, untuk atlet khususnya, digunakan full board dari hotel."
"Jadi dari segi kualitas, higienisnya, dan hitungan kalorinya itu bisa ketat quality control-nya," tandasnya.