Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap Prima Pramac Racing, Jorge Martin, mengungkapkan pikirannya tentang dua kejadian krusial pada balapan seri ke-14 MotoGP Emilia Romagna 2024.
Jorge Martin dihadapkan dengan dua insiden yang mempengaruhi posisinyua dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP di Sirkuit Misano, Rimini, Italia, Minggu (22/9/2024).
Pertama, Martin diuntungkan ketika pesaing terdekat, Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo), keluar dari balapan karena terjatuh pada tujuh lap tersisa.
Kedua, yang mana memberi kerugian, dia disalip Enea Bastianini pada lap terakhir sehingga cuma menjadi runner-up.
Padahal Martin memimpin jalannya balapan sejak menyalip Bagnaia yang keteteran pada lap kelima dari balapan selama 27 lap itu.
Hanya Bastianini yang menjadi satu-satunya lawan Martin. Itupun, hampir tidak ada manuver yang mengancam sampai lap terakhir.
Tentang kecelakaan tunggal yang dihadapi Bagnaia, Martinator tentunya tidak melihat secara langsung karena berada di depannya.
Akan tetapi, Martin tetap mendapatkan informasi dari tayangan yang muncul di deretan videotron yang ada di sirkuit.
Pembalap asal Madrid, Spanyol, melihat dari layar besar atau videotron yang ada di sirkuit bahwa Bagnaia telah terjatuh.
Martin mengatakan jatuhnya Bagnaia membuat fokusnya terganggu.
Martin menjadi bimbang antara tetap berjuang untuk mengunci kemenangan atau bermain aman untuk mengamankan poin.
"Sebelum melihat 'Pecco out' di papan pit, saya melihat videotron karena ada layar TV di lintasan dan saya melihat helm Pecco di layar," kata Martin, dilansir BolaSport.com dari Motosan.
"Pada saat itu banyak hal terlintas di kepala. Di atas segalanya adalah bahwa kita harus finis."
"Saya tahu bahwa kami harus finis, apa pun yang terjadi," ujar Martin.
Martin pun tidak bereaksi secara agresif ketika disalip Bastianini dengan agresif di Tikungan 4 pada lap terakhir.
Runner-up MotoGP 2023 tersebut mengambil waktu untuk menunjukkan kekesalan dengan menggelengkan kepala dan mengangkat tangan.
Martin pun finis cukup jauh di belakang Martin dengan gap mencapai 5 detik.
Padahal, ada kemungkinan bahwa Steward bakal menghukum Bastianini karena melebar saat menyalip Martin dengan penalti waktu.
"Saya pikir jika saya tidak bertarung untuk Kejuaraan Dunia, hasil akhirnya akan berbeda," ucap Martin.
"Saya akan menutupnya atau kami akan terjatuh bersama atau saya akan menang hari ini, saya pikir begitu."
"Namun. dalam situasi ini saya mengangkat motornya, saya merasakan kontak dan saya keluar dan tetap finis."
Meski sudah mengalah, Martin tetap kecewa karena Steward tidak menjatuhi hukuman kepada Bastianini.
Martin sepakat dengan Marc Marquez (Gresini Racing) bahwa Bastianini seharusnya dihukum.
Marquez menilai Bastianini salah bukan karena mengambil celah yang sempit untuk menyalip Martin tetapi karena melebar dalam upayanya itu.
Baca Juga: Marquez Bicara Peluang Jorge Martin Apakah Bisa Kalahkan Bagnaia dalam Perburuan Gelar Juara MotoGP
"Pandangan saya sangat mirip dengan Marc, saya bahkan terkejut dengan reaksinya," kata Martin.
"Saya pikir Race Direction tidak konsisten. Seperti yang dikatakan Marc, pada akhirnya terjadi kontak."
"Kontak adalah bagian dari olahraga ini, tetapi jika pembalap menyalip, keluar dari lintasan, pada akhirnya dia menyentuh 'batas lintasan', katakanlah begitu. Maka, hukumannya adalah turun satu posisi."
"Ini adalah sesuatu yang sangat tidak konsisten dengan Race Direction."
"Saya juga beruntung tidak terjatuh, karena saya bisa saja terjatuh dan kehilangan kesempatan ini, tapi ya sudahlah."
"Saya akan mengambil hal-hal positif dari akhir pekan ini," ujar Martin.