Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Jelang MotoGP Indonesia 2024, sorotan tentang manuver Enea Bastianini pada Jorge Martin di seri Emilia Romagna masih digunjingkan hingga dibandingkan dengan Marc Marquez.
MotoGP Indonesia 2024 masih diramaikan dengan momen manuver tajam Bastianini terhadap Martin pada seri GP Emilia Romagna pekan lalu.
Satu salipan La Bestia di lap terakhir itu telah menjadi plot twist rangkaian balapan di Sirkuit Misano.
Membuat Martin yang awalnya bakal jadi tokoh utama harus berbalik tersakiti karena diasapi Bastianini di detik-detik terakhir.
Sementara bagi Bastianini, dia menjadi pahlawan tuan rumah karena sukses menjadi juara di kandang saat rekan setimnya Francesco Bagnaia apes kecelakaan sendiri.
Banyak pihak yang memiliki pandangan berbeda soal cara manuver Bastianini. Ada yang pro dan ada pula yang kontra.
Baca Juga: Jelang ke Indonesia, Pemasok Ban MotoGP Masih Bingung Soal Apesnya Bagnaia di Misano
Namun ada satu pihak yang membela Bastianini dan merasa bahwa manuvernya tidak menyalahi aturan.
Adalah Carlo Pernat, pengamat kondang MotoGP sekaligus manajer Bastianini.
Pernat agak tidak terima ketika Bastianini dipojokkan gara-gara manuvernya kemarin.
"Dia pantas mendapatkan kemenangan itu," kata Pernat kepada MotoGP.com.
"Saat Enea start dari posisi pertama grid, dia bisa menjalani balapan itu, dia ingin menang dan kejuaraan masih terbuka peluangnya."
"Dia sangat menginginkan kemenangan ini, memang itu diraih dengan menyalip yang agresif. Tetapi dia memang memiliki peluang di situ."
"Dia sudah menunggu momen yang tepat untuk menyerang," kata Pernat.
Pria asal Italia itu lantas membandingkan dengan pembalap lain yang pernah lebih agresif dan tak jarang lebih 'ngawur'.
Salah satunya dibandingkan dengan Marc Marquez (Gresini).
"Marc Marquez banyak melakukan manuver seperti itu juga kok," kata Pernat.
"Dan tidak ada seorang pun yang mengomentari hal itu."
"Di seri sebelumnya, Martin juga mem-blok Enea, jadi situasinya sekarang impas," kata Pernat.
Dari sisi Martin, dia sempat menggelengkan kepala dan mengangkat tangan saat terpaksa melebar akibat manuver Bastianini di lap terakhir pada seri Emilia Romagna itu.
Meski begitu, Martin yang jaraknya masih jauh dari posisi ketiga, masih dapat mengamankan posisi podium runner-up dan kembali ke trek.
Meski terlihat kesal karena sudah lama memimpin balapan tetapi justru tertikung di akhir, Martin berusaha legowo dengan hasil tersebut dan sudah saling bersalaman dengan Bastianini di parc ferme.
Kemenangan Enea Bastianini pada seri Emilia Romagna pekan lalu tidak sekadar untuk publik tuan rumah. Akan tetapi juga untuk Ducati yang merayakan kemenangan ke-100 mereka.
Baca Juga: Nasib Sial Francesco Bagnaia Dikhianati Motor Sendiri Bikin CEO Ducati Merasa Pedih