Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, optimistis dan berharap hasil bagus pada MotoGP Indonesia 2024 di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Salah satu pembalap yang antusias menjalani balapan di Indonesia adalah Fabio Quartararo.
Juara Dunia satu kali itu berangkat ke Mandalika dengan bekal yang cukup menjanjikan.
Dalam beberapa seri terakhir, kita tidak bisa mengelak bahwa performa Quartararo bersama M1 Yamaha terlihat menanjak.
Lolos Q2 adalah salah satu tolok ukurnya.
Sudah dua seri beruntun pembalap asal Prancis itu mampu lolos kualifikasi Q2 secara otomatis.
Artinya, sudah cukup ada konsistensi dari sejak latihan bebas hari Jumat yang diraih Quartararo.
Lolos Q2 membuat dia memiliki peluang besar untuk mengamankan posisi start lebih baik di 10 besar.
Modal start bagus akan sangat berpengaruh pada hasil balapan. Apalagi untuk pembalap Monster Energy Yamaha yang hanya berdua dan tidak punya rekan di tim satelit. Data mereka terbatas.
Antusiasme Quartararo menyambut petualangannya di Indonesia pun dia ungkapkan baru-baru ini setelah mengikuti seri Emilia Romagna di Misano, Italia.
"Sirkuitnya (Mandalika), saya menyukainya," kata Quartararo dikutip BolaSport.com dari Paddock-GP.
"Kondisinya seperti sirkuit yang tidak memiliki banyak grip di awal."
"Dan saya pikir jika kami mampu mencapai hasil yang sama, yaitu benar-benar lolos Q2 lagi setelah hari Jumat, dan menjalani balapan yang baik, saya pikir itu akan menjadi langkah maju yang sangat besar bagi kami," tandasnya.
Pada seri Emilia Romagna pekan lalu, Quartararo berhasil menembus para skuad penunggang Ducati Desmosedici.
Dia memecah dominasi Si Merah Borgo Panigale di enam besar sebelum akhirnya finis kelima setelah Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) crash dan gagal finis.
Namun ternyata, insiden sempat dialami Quartararo sendiri yang mengalami habis bensin menjelang tikungan terakhir.
Untungnya, berkat laju kecepatan motor MotoGP, motornya masih terdorong maju hingga berhasil melewati garis finis tanpa harus mendorong manual.
Namun, dia tetap harus rela tersalip dua rival di belakangnya.
Daripada meratapi disalip dengan menyesakkan, Quartararo bersyukur dia tak harus mendorong manual seperti kasus Johann Zarco tujuh tahun silam.
"Saya mengalami hal yang mirip dialami Johann Zarco (MotoGP 2017) di mana saya kehabisan bahan bakar di tikungan kedua dari belakang," kata Quartararo mengulas.
"Jadi saya kehilangan sampai 10 detikd i akhir."
"Tapi hei, saya lebih memilih mengingat bagaimana balapan tersebut daripada yang kami alami. Dengan kecepatan mencapai 1 menit 31 detik per lap, itu memuaskan bagi tim kami atas kerja keras kami," katanya lagi.
Baca Juga: MotoGP Indonesia 2024 - Diggia Move On, Antusias Jalani Balapan di Mandalika Walau Tahan Rasa Sakit