Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Sikap Valentino Rossi kepada Marc Marquez turut mengundang sorotan dari kepala kru berpengalaman, Ramon Forcada.
Marc Marquez sedang disorot seiring performa gemilangnya bersama Gresini Racing dalam beberapa seri terakhir di MotoGP 2024.
Di tiga seri terakhir, rider Spanyol tersebut membukukan tiga podium dengan dua kemenangan dari sesi balapan utama.
Selain dua kemenangan yang didapat secara back-to-back, torehan Marquez di tiga balapan terakhirnya itu kian istimewa.
Hal tersebut lantaran Marquez berhasil menutup dua kesempatan mengaspal di kandang Valentino Rossi di Sirkuit Misano dengan apik.
Torehan itu semakin membuat peraih delapan gelar juara dunia tersebut tampak meyakinkan untuk melangkah ke tim pabrikan Ducati musim depan.
Ya, pada MotoGP 2025 mendatang, Marquez akan bertandem dengan Francesco Bagnaia yang merupakan salah satu murid Valentino Rossi di Ducati.
Di sela-sela hasil manis yang didapatkan tersebut, Marquez sudah mendapatkan kode perang psikologis dari Rossi.
The Doctor tentunya tidak ingin Bagnaia sebagai muridnya kalah dari rider 31 tahun itu dalam rivalitas internal tim.
Belum lama ini, Rossi juga mengungkit kembali apa yang dia alami saat menjalani persaingan dengan Marquez pada musim 2015 lalu.
Sikap Rossi yang seolah mencoba untuk mengacaukan Marquez tersebut mengundang komentar dari Ramon Forcada.
Pria yang pernah menangani Jorge Lorenzo sebagai kepalda kru tersebut menilai Rossi merupakan orang yang sukar ditebak.
Forcada bahkan tak sungkan menyebut bahwa peraih sembilan gelar juara dunia tersebut merupakan manipulator yang handal selama berkarier.
"Saya rasa mustahil mengetahui apa yang dipikirkan Valentino Rossi, mustahil," kata Ramon Forcada, dilansir dari Motosan.
"Karena dia adalah seorang manipulator, dalam arti yang sebenarnya, sepanjang hidupnya."
"Saat balapan dia melakukan hal yang sama dengan beberapa pembalap, hal itu berhasil dengan baik, dengan pembalap lain tidak."
"Dia telah melakukannya sepanjang hidupnya, tapi pada akhirnya itu adalah hal legal."
"Pada akhirnya dia bahkan tidak menghinanya, apa yang dia lakukan adalah mengacaukannya," imbuhnya.
Lebih lanjut, Forcada juga merasa Rossi belum mampu menyudahi episode kelamnya bersama Marquez sehingga dia berupaya membela Bagnaia.
Secara keseluruhan, Rossi telah membuat kesalahan terbesar yaitu tidak memberikan rasa hormat kepada Marquez terlepas apa yang terjadi di musim 2015.
"Bagi saya ada sedikit dari segalanya, jelas dia berpikir bahwa musuh murid-muridnya adalah Marc Marquez," kata Forcada.
"Tapi saya pikir, terlepas dari itu, duri dari musim 2015 masih menancap dalam diri Rossi dan ini akan merugikannya."
"Apa yang terjadi pada tahun 2015 masih membebani dirinya, dia masih berpikir bahwa perang psikologis bisa kembali terjadi padanya."
"Kita lihat saja nanti, kembali ke kisah tahun 2015, yang saya tahu sedikit banyak karena saya terlibat di dalamnya."
"Saya pikir salah satu hal yang berubah untuk Rossi di sana adalah bahwa ia membuat kesalahan."
"Dia tidak memilih lawan yang salah, dia meremehkan lawannya, karena hal itu selalu berhasil baginya."
"Dia telah melakukannya dengan pembalap lain dan itu berhasil baginya."
"Tapi dia tidak menghargai siapa Marc Marquez, terutama saat ini dan itu bagi saya adalah kesalahannya," imbuhnya.
Baca Juga: Jump Penggemar di Lombok, Fabio Quartararo Sekaligus Keliling Kota Naik Yamaha XMAX