Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pertandingan antara Nassourdine Imavov dan Brendan Allen pada UFC Paris berpotensi mengubah arah persaingan untuk gelar juara di kelas menengah.
Nassourdine Imavov (14-4-0, 1 NC) menjadi petarung penantang gelar di jajaran atas dari divisinya Dricus du Plessis dengan menghuni peringkat keempat.
Kemenangan TKO atas mantan penantang gelar, Jared Cannonier, pada Juni lalu mendorong pamor petarung berpaspor Prancis itu.
Di sudut lainnya, Branden Allen (24-5-0) akan datang sebagai kuda hitam dengan catatan 7 kemenangan beruntun sejak 2022.
Redaksi BolaSport.com berkesempatan untuk berbincang-bincang dengan Allen jelang UFC Paris.
"Pertarungan ini berarti sangat penting bagi kami berdua," kata Allen.
"Yang perlu saya lakukan untuk mendapatkan perebutan gelar adalah mengalahkan seseorang dari 5 besar."
"Imavov memiliki hal itu jadi saya perlu mengalahkan dia untuk mengambil posisinya," imbuh kampiun kejuaraan Federasi MMA Amatir Internasional 2015 itu.
Allen merupakan petarung yang berbahaya dalam pertarungan bawah.
Fighter berusia 28 tahun itu memegang catatan tertinggi kedua dalam kemenangan kuncian di kelas menengah UFC dengan 6 kali.
Rangkaian kemenangan kuncian pernah dibuat Allen dalam empat laga beruntun, semuanya melalui rear-naked choke atau teknik mencekik leher dari belakang dengan siku.
Di UFC, sudah enam kali Allen menang dengan rear-naked choke.
"Ya, mungkin sulit bagi lawan ketika mereka sudah tertekan oleh saya. Tekanannya, kekuatannya, mereka susah melepaskan diri dari saya," jawab Allen.
"Situasi itu menguntungkan saya sehingga saya bisa memasukkan rear-naked choke itu."
Imavov sendiri merupakan petarung yang lebih mengandalkan kemampuan striking.
Dia berbeda dengan jawara dari Dagestan lainnya seperti Khabib Nurmagomedov dan Islam Makachev yang lebih mengandalkan kemampuan grappling.
Untuk ukuran kelas menengah UFC, Imavov bukan petarung yang berbadan besar tetapi dia mengatasinya dengan kecepatan dan akurasi dalam serangan.
Imavov sendiri bukan didikan Dagestan karena telah menetap di Prancis sejak kecil.
Dia berlatih di sasana yang sama dengan petarung lincah lainnya yaitu Ciryl Gane di MMA Factory Mantan juara kelas berat UFC, Francis Ngannou, juga berasal dari sana.
"Dia petarung yang kuat dan saya tidak sabar lagi untuk mengetahui sendiri seberapa kuat orang ini," kata Allen mengomentari lawannya nanti.
"Ya, dia akan memiliki keuntungan karena laga berlangsung di Paris. Tetapi, dia tetap harus melawan saya. Pada akhirnya ini pertarungan yang tidak ditentukan suporter."
"Saya tidak akan terpengaruh jika mayoritas penonton mendukung dia. Saya sudah memperkirakan hal ini."
Allen tetap fokus dengan dirinya sendiri.
Ketika ditanya peluang dirinya diadu dengan pemenang laga antara Robert Whittaker dan Khamzat Chimaev di UFC 308 bulan depan jika menang, dia menepisnya.
Baca Juga: Khamzat Chimaev Susah, Begini Skenario Perebutan Gelar Juara Kelas Menengah UFC Versi Brendan Allen
"Saya berharap penampilan saya cukup memuaskan pada Sabtu nanti sehingga mereka akan memilih saya menjadi penantang berikutnya siapa pun juaranya," katanya.
"Saya pikir saya sudah sangat dekat dengan laga perebutan gelar."
"Saya pikir hanya 1 orang yang punya rentetan kemenangan yang banyak seperti saya di divisi ini dan orang itu adalah juaranya (Du Plessis, red)."
UFC Paris bakal diselenggarakan di Accor Arena, Paris, Prancis, pada Sabtu (28/9/2024) atau Minggu dini hari waktu Indonesia.
Laga utama akan mempertemukan dua jagoan kelas ringan yaitu Renato Moicano dengan Benoit Saint Denis.
Rangkaian pertandingan bisa ditonton di Mola TV.