Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Ducati memenangkan kejuaraan dunia konstruktor akhir pekan lalu setelah MotoGP Emilia Romagna 2024 di Sirkuit Misano.
Ducati tetap menjadi kekuatan dominan pada MotoGP.
Dengan enam balapan Grand Prix tersisa, mereka telah memenangkan gelar, tidak menyisakan peluang bagi para pesaing mereka.
Pabrikan tersebut memenangkan gelar GP di mana lima motor teratas semuanya adalah Ducati.
"Ya, hari yang indah. Itu hari yang sangat baik. Gelar konstruktor untuk kelima kalinya berturut-turut dengan total 6 gelar dan 5 berturut-turut," kata CEO Ducati Corse, Claudio Domenicali dilansir dari MotoSan.
"Itu menunjukkan periode yang sangat kuat. Dan hari ini kami juga mampu meraih 100 kemenangan. Tidak kurang pada MotoGP yang menjadikan kami bagian dari klub super eksklusif."
Hanya dua pabrikan lain di dunia yang berhasil mencapainya.
"Kami adalah pabrikan Eropa pertama, Italia, yang meraih gelar ini," ujar Domenicali.
"Itu membuat kami merasa sangat bangga karena sebagian alasan kami melakukan balapan adalah untuk menunjukkan kompetensi teknologi kami, kompetensi teknik kami. Itu sangat penting."
Hari yang pahit manis bagi Ducati karena Francesco Bagnaia tidak mampu menyelesaikan balapan.
Bagnaia telah turun dari posisi pertama dalam klasifikasi umum setelah kecelakaan pada MotoGP Emilia Romagna.
"Itu juga merupakan hari yang pahit manis karena sayangnya Pecco jatuh ke, tetapi begitulah balapan berlangsung," ucap Dominecali.
"Pecco jatuh, Enea Bastianini menang, seorang pembalap yang akan meninggalkan merek tersebut musim depan. Dan ada juga beberapa kontroversi dengan pembalap Ducati lainnya, dalam hal ini Jorge Martin."
Mengenai kontroversi tersebut, Domenicali berbicara tentang apa yang terjadi antara Enea Bastianini dan Martin.
"Balapan memang seperti itu. Putaran terakhir selalu sedikit istimewa. Itu adalah aksi menyalip yang sedikit di batasnya," ujar pria asal Italia itu.
"Tetapi, Jorge mungkin juga sedikit melebar. Kami mengacu pada apa yang dikatakan Race Direction. Dan saya pikir mereka tidak bertengkar."
"Mereka menilai tidak ada sanksi yang ekstrem. Kami menyelaraskan diri dengan keputusan yang dicapai oleh komite."
"Enea menjalani balapan yang hebat hari ini. Jadi, kami sangat senang akan hal itu. Seperti yang tertulis di kaus, kemenangan ke-100 Ducati."
Bisakah Ducati terus meningkat? “Ya, saya pikir begitu. Saya pikir hal terbaik adalah melanjutkannya. 100 kemenangan, 50 di antaranya diraih dalam 4 tahun terakhir," tutur Dominecali.
"Jadi periode 4 tahun terakhir ini luar biasa. Kami telah memenangkan 2 gelar juara dunia, 50 kemenangan balapan, 4 gelar juara pembalap. Teknisi kami bekerja sangat keras untuk melanjutkan tren ini."
"Tidak hanya di sisi teknis, tetapi juga di sisi olahraga, yang sangat penting. Kami selalu berusaha memiliki tim yang sekuat mungkin dalam hal pembalap."
"Jadi tahun depan kami akan memiliki tim yang terdiri dari Pecco dan Marc yang tidak diragukan lagi adalah dua pembalap hebat."
"Tujuan kami adalah untuk memperluas, meningkatkan level kompetisi dan performa sebanyak mungkin dan menghasilkan periode terbaik bagi konstruktor dari semua konstruktor MotoGP."
Baca Juga: Sambut MotoGP Indonesia 2024, Antusiasme Tinggi Ribuan Fans Hadiri Parade Pembalap di Lombok
"Itu hebat, saya yakin kami akan menikmatinya dan terus mencapai tujuan kami."