Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Man United Cuma Menang 1 Kali dari 9 Laga, ke Mana DNA Eropa Setan Merah?

By Beri Bagja - Jumat, 27 September 2024 | 05:10 WIB
Reaksi penyerang Man United, Joshua Zirkzee, saat gagal mencetak gol ke gawang FC Twente pada duel Liga Europa di Old Trafford (25/9/2024). (DARREN STAPLES/AFP)

BOLASPORT.COM - Man United seperti kehilangan DNA sebagai raksasa Eropa akibat performa payah di kompetisi antarklub Benua Biru.

Pada suatu masa, Manchester United termasuk musuh paling mengerikan bagi lawan-lawan mereka saban berkancah di pentas kontinental.

Ukiran tiga trofi Liga Champions serta satu gelar Liga Europa, Piala Winners, dan Piala Super Eropa menjadi buktinya.

Namun, belakangan DNA sebagai jagoan papan atas Eropa itu seolah luntur.

Man United bukan lagi klub yang superior dan ditakuti musuh mereka.

Sebaliknya, MU semakin mudah untuk ditaklukkan ataupun dipersulit tim-tim yang di atas kertas seharusnya bisa mereka kalahkan.

Laga matchday 1 Liga Europa 2024-2025 menjadi bukti mutakhir.

Man United memang tidak kalah saat menjamu FC Twente di Old Trafford, Rabu (25/9/2024).

Akan tetapi, skor 1-1 melawan salah satu rival dengan koefisien terendah terasa sangat pahit.

"Pertandingan seperti ini tentu saja kami tak mau kalah, tetapi ini rasanya seperti kekalahan," ucap gelandang Christian Eriksen.

"Melawan Twente di kandang dengan hasil ini seharusnya tak boleh terjadi," tambah playmaker asal Denmark.

Baca Juga: Hasil Liga Europa - Gol Roket Eriksen Bikin Mees Hilgers Bengong, Man United Malah Gagal Menang

Akibat hasil ini, makin buruk saja rapor Setan Merah di bawah asuhan Erik ten Hag.

Mereka hanya mencatat satu kemenangan dalam 9 partai terakhir di kompetisi Eropa!

Rincian selebihnya adalah United menelan 5 kekalahan dan hasil seri dengan Twente adalah skor remis ketiganya.

Satu-satunya kemenangan itu cuma diraih atas FC Copenhagen.

Pada fase grup Liga Champions musim lalu, United menekuk wakil Denmark 1-0 melalui gol Harry Maguire.

Ironis, kemenangan tunggal itu tentu saja tak cukup menyelamatkan mereka di Grup A.

Setan Merah secara memalukan finis di peringkat terakhir dengan raihan hanya 4 angka.

Mereka kalah saing dari Bayern, Copenhagen, dan Galatasaray.

Bruno Fernandes cs di grup tersebut juga dihajar Bayern dua kali (3-4, 0-1), seri dan menang atas Galatasaray (3-3, 2-3), serta menjadi korban balas dendam Copenhagen (3-4).

Adapun dua partai terakhir United di pentas kontinental 2022-2023 terjadi pada perempat final Liga Europa.

Dua-duanya dilalui tanpa kemenangan.

Manchester Merah ditahan imbang Sevilla di kandang (3-3) sebelum babak belur pada leg kedua di Spanyol (0-3).

Ihwal penurunan kualitas Manchester United tak luput dari pengamatan legenda Belanda, Ruud Gullit.

"Saya tak terkejut dengan sepak bola yang ditampilkan United malam ini," katanya dikutip dari Mirror usai laga melawan Twente.

"Kenapa tidak? Karena kita sekarang sudah terbiasa dengan itu," ujar Gullit.

Kalau ditotal, kinerja Setan Merah bersama Ten Hag di level Eropa memang jauh dari kata mengesankan.

Data dari BBC menunjukkan rasio kemenangan Man United di Liga Champions hanya mencapai 16,7 persen.

Adapun di Liga Europa angkanya lebih baik, yakni 61,5%.

Fakta melempemnya kualitas skuad saat bersaing di level internasional menjadi salah satu titik fokus yang harus diperbaiki Ten Hag.

Rapor Man United dengan Ten Hag di pentas Eropa

Liga Champions

Main: 6
Menang: 1
Seri: 1
Kalah: 4
Selisih gol: -3 (12-15)

Liga Europa

Main: 13
Menang: 8
Seri: 3
Kalah: 2
Selisih gol: +9 (22-13)

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P