Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap Prima Pramac, Jorge Martin, siap mengubah standar agresivitasnya jelang tampil di seri balap ke-15 MotoGP Indonesia 2024.
Aroma balas dendam masih tercium dari ambisi Jorge Martin untuk meraih kemenangan pada seri MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, akhir pekan ini.
Pertama, Martin ingin menebus kegagalannya tahun lalu ketika terjatuh sendiri saat sudah memimpin balapan dengan gap 3 detik.
Hasil itu membuat Martin cuma bertahan semalam di puncak klasemen karena digeser kembali oleh rival utama, Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo).
Sementara itu alasan kedua membuat Martin makin siap untuk tampil tanpa kompromi.
Alasan tersebut adalah bagaimana Martin kehilangan posisi pertama pada balapan sebelumnya karena manuver agresif dari Enea Bastianini (Ducati Lenovo).
Bastianini membuat Martin melebar dengan aksi menyalipnya.
Sebagian berpendapat bahwa Bastianini layak dihukum karena juga ikut keluar ke trek dalam upayanya tersebut.
Akan tetapi, tidak ada tindakan apapun dari Steward selaku pengadil di MotoGP.
Notifikasi akan adanya investigasi pun tidak muncul di layar kaca walau menurut reporter pit lane MotoGP, Simon Crafar, para Steward memeriksanya setelah balapan.
Martin sendiri mencoba untuk move on. Namun, tak berarti dia menerima begitu saja.
"Bagi saya, tidak ada gunanya untuk terus berbicara tentang masa lalu," kata Martin seperti dilansir BolaSport.com dari Crash.net.
"Saya tidak setuju 100 persen karena saya pikir manuvernya sudah melewati batas."
"Pada akhirnya saya harus menghormati keputusan Steward."
"Jadi selamat untuk Enea dan saya akan mencobanya di sini."
Pernyataan terakhir Martin bisa diinterpretasikan sebagai niat untuk tidak segan melakukan manuver serupa demi meraih kemenangan.
Padahal, Sirkuit Mandalika bukan tempat yang mudah untuk melakukannya, setidaknya jika melihat perhelatan sebelumnya.
Kondisi trek yang kotor membuat racing line yang bisa dilalui pembalap sangat terbatas.
Sedikit saja melebar, bahkan masih di dalam lintasan sekalipun, pembalap bisa mengalami selip dan terjatuh sebagaimana Martin sendiri musim lalu.
Babak kualifikasi pun akan sangat krusial walau Bagnaia musim lalu membuktikan tidak ada yang mustahil dengan meraih kemenangan dari posisi start ke-13.
Kalimat ini diucapkan kembali oleh kompetitor lainnya yaitu Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha).
"Treknya akan kotor tetap, jika kami tampil bagus di kualifikasi, saya pikir kami bisa bersaing untuk posisi yang bagus," kata Quartararo, dinukil dari GPOne.com.
Akan tetapi, Martin tidak sendirian dengan unek-uneknya.
Keputusan Steward yang inkonsisten telah menyebabkan kritik dari pembalap karena beberapa insiden yang mirip tetapi berakhir dengan keputusan berbeda.
Baca Juga: Bangkangnya Bastianini dan Jari Tengah yang Bikin Steward MotoGP Makin Hilang Wibawanya