Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Juventus merasa berdosa ke Liga Italia setelah Riccardo Calafiori lebih memilih untuk bergabung ke Arsenal.
Kegagalan mendatangkan Riccardo Calafiori dianggap Juventus sebagai kehilangan yang lebih besar dari kepentingan klub.
Riccardo Calafiori menarik perhatian sejumlah klub pada bursa transfer musim panas 2024.
Performa sang bek tengah bersama Timnas Italia di Euro 2024 langsung memikat perhatian klub-klub besar.
Juventus saat itu ikut dalam perburuan dan sempat menjadi kandidat yang terkuat.
Calafiori waktu itu juga masih berkeinginan untuk tetap merumput di Liga Italia.
Akan tetapi, Arsenal menunjukkan keseriusan yang lebih besar dan akhirnya mempercepat proses negosiasi.
Meski awalnya masih bersikeras merumput di Liga Italia, Calafiori akhirnya luluh.
Baca Juga: AC Milan-nya Paulo Fonseca Mulai Menjanjikan, 2 Pemain Langsung Dapat Pujian Legenda
Bologna melepas kepergian sang pemain dengan ikhlas ke klub Liga Inggris tersebut.
Juventus harus merelakan kegagalannya meski Cristiano Guintoli selaku direktur klub masih menyesali hal ini.
"Saya sedih tidak bisa mempertahankan Calafiori di Liga Italia," ucap Guintoli seperti dilansir BolaSport.com dari Corriere dello Sport.
"Hal ini bukan hanya menjadi kabar buruk bagi kami melainkan untuk liga secara keseluruhan," kata Guintoli menambahkan.
Calafiori masih berusia 22 tahun sehingga dia bisa menjadi investasi yang menguntungkan.
Potensinya masih bisa lebih besar lagi jika mendapatkan pelatih yang sesuai.
Juventus tentu akan merasa untung karena mereka bisa mendapatkan investasi jangka panjang.
Baca Juga: Soal Man United Jadi Juara Liga Inggris, Paling Cepat Saat Ultah 1,5 Abad
Namun, Arsenal ternyata menjadi klub yang akhirnya merasakan manfaat sang bek tengah.
Setelah gagal mendapatkan Calafiori, Juventus harus bekerja dengan pemain yang ada.
Thiago Motta selaku pelatih bisa memanfaatkan peran Bremer, Pierre Kalulu, Federico Gatti, dan Danilo sebagai bek tengah.
Calafiori memang talenta yang tidak hadir pada setiap musim Liga Italia.
Kemampuan bertahannya dianggap seperti hibrida Paolo Maldini dan Alessandro Nesta.
Juventus bisa jadi harus menunggu beberapa tahun lagi untuk mendapatkan bek tengah berkualitas.
Sementara itu, pengalaman Calafiori di level Liga Inggris akan menguntungkan jalan kariernya saat pulang membela Timnas Italia.