Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Dani Pedrosa merasa kaget dengan sikap Marc Marquez yang tidak mau menyerang Francesco Bagnaia pada sprint MotoGP Indonesia 2024.
Rekam buruk Marc Marquez di lintasan Sirkuit Mandalika, Lombok telah resmi berakhir pada sesi sprint MotoGP Indonesia 2024, Sabtu (28/9/2024).
Bagaimana tidak? Untuk pertama kalinya rider berjuluk Baby Alien itu bisa merampungkan lomba di lintasan sepanjang 4,3 kilometer tersebut.
Berangkat dari sesi kualifikasi yang tidak mulus dengan dua kecelakaan, Marquez mengawali balapan mini 13 putaran ini dari posisi ke-12.
Seiring dengan nasib sial yang didapatkan Jorge Martin dari Pramac Racing yang mengalami crash di lap pertama, Marquez berhasil melejit.
Performa start yang mengesankan membawanya langsung masuk di lima besar sejak awal lomba hingga akhirnya finis di urutan ketiga.
Ini menjadi kali pertama bagi rider berusia 31 tahun itu bisa merampungkan balapan di Mandalika setelah apa yang terjadi di dua musim beruntun sebelumnya.
Tak ayal, keberhasilan mendapatkan podium sprint MotoGP Indonesia 2024 membuat Marc Marquez disorot oleh Dani Pedrosa.
Sebagai mantan rekan setim saat masih aktif di Repsol Honda dulu, Pedrosa mempertanyakan satu langkah Marquez dalam balapan kali ini.
Little Spaniard terkejut dengan keputusan Marquez yang seolah tidak menjadi dirinya sendiri dengan tak memberikan tekanan kepada Bagnaia.
Dengan gap yang tidak terlalu lebar, peraih delapan gelar juara dunia tersebut dinilai bisa menyalip Bagnaia dengan kemampuannya.
Alih-alih mengejar dan merebut posisi terdepan, Marquez justru turun satu setrip di lap-lap terakhir karena disusul rekan Bagnaia, Enea Bastianini.
"Hal yang paling mengejutkan adalah Marquez tidak mengambil keputusan untuk menjadi Marc Marquez," kata Pedrosa.
"Dia terus melaju apa pun yang terjadi," imbuhnya, seperti dilansir BolaSport.com dari laman Motosan.
Dalam kesempatan yang sama, Pedrosa juga memberikan pujian kepada Marquez yang sudah menunjukkan daya juang luar biasa.
"Dia mengalami sesi kualifikasi yang tidak menguntungkan dan merugikannya," kata Dani Pedrosa.
Dengan kesalahan Martin yang crash di lap pertama dan Bagnaia yang keluar sebagai pemenang membuat persaingan meraih gelar juara dunia semakin sengit.
Nama-nama seperti Marquez hingga Bastianini masih memiliki peluang meski tidak sebesar Martin atau Bagnaia.
"Dengan kesalahan yang dilakukan semua orang, Kejuaraan Dunia masih terlalu terbuka," ucap Dani Pedrosa menjelaskan.
"Apa pun bisa terjadi, dua pembalap teratas, yang ingin memenangkan balapan sebanyak mungkin dan berusaha untuk menang, membuat kesalahan."
"Dan Bastianini semakin dekat, besok ia bisa menjadi yang tercepat dalam balapan," tuturnya menambahkan.