Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, masih diliputi masalah yang sama setelah mengalami start buruk dalam dua balapan terakhir.
Bagnaia mendapatkan masalah yang sama saat melakoni balapan seri MotoGP Emiia Romagna dan MotoGP Indonesia.
Dia selalu memulai balapan dengan buruk hingga harus terlempat dari posisi lima besar pada awal balapan.
Maka dari itu, Bagnaia selalu kesusahan ketika ingin memulihkan posisinya untuk meraih kemenangan.
“Kopling memiliki reaksi yang berbeda, kemudian saya melakukan wheelie kecil dan bagian ban belakang mulai tergelincir," kata Bagnaia usai balapan MotoGP Indonesia.
Namun, masalah yang dialami Bagnaia juga belum ditemukan solusinya saat jawaban yang tidak sepenuhnya lengkap datang dari manajer tim Ducati Corse, Davide Tardozzi.
“Dengan start di depan, Anda bisa mendapatkan temperatur ban lebih cepat," kata Tardozzi kepada Sky Sports Italia dilansir via Corsedimoto.
Baca Juga: Main-main dengan Marc Marquez, 1 Pembalap Timnya Valentino Rossi Bernasib Ngenes di Mandalika
"Start di belakang berarti tidak bisa memaksakan pengereman seperti yang sering dilakukan Enea dan Pecco untuk menghangatkan ban belakang."
"Kemudian ketika mereka mencapai suhu yang diinginkan, mereka berdua mencatat waktu yang menarik..."
"Dengan evolusi terbaru yang mereka bawa selama setahun terakhir, hasilnya seperti ini," ujar Tardozzi.
Bukan hanya pemanasan ban di bagian pertama balapan, seperti yang terjadi di GP Emilia Romagna.
Saat start, motor Bagnaia tergelincir, menyebabkan ia kehilangan waktu 0,1 detik yang sangat berharga.
“Martin tidak memulai dengan baik sejak awal tahun, sekarang dia melakukan start yang bagus..."
"Ini adalah empat balapan di mana Pecco memulai dengan buruk, kami harus memahami alasannya, itu tidak normal."
"Tidak ada konsistensi dalam manajemen kopling, kami akan mencoba melakukan sesuatu untuk memberinya hal itu pada balapan berikutnya," tutur Tardozzi.
Sulit untuk memikirkan masalah teknis murni, mengingat performa Jorge yang sempurna.
“Motor ini milik kami, kami memiliki teknisi sendiri. Martin, kepala teknisi dan teknisi elektronik adalah orang Ducati,” kata Davide Tardozzi.
”Gigi selalu memeriksa apakah ada masalah, apakah semuanya berjalan dengan baik atau tidak."
"Kami akan memeriksanya secara menyeluruh antara sekarang dan Jepang, dan jika kami menemukan solusinya, kami akan membicarakannya."
"Hal ini juga dianggap sebagai masalah pada Pecco, tetapi ini menjadi masalah konstan pada rider yang tidak pernah mengalami start yang buruk. Mungkin ada sesuatu tentang Pecco dan kami harus menyelesaikannya," ujar Tardozzi.
Sebelumnya, menurut Tardozzi selalu memulai balapan dengan sangat baik hingga banyak orang mengatakan kemenangan Bagnaia tidak menghibur karena terlalu mendominasi di depan.
Wajar saja, tujuh kemenangan yang diraih Bagnaia pada balapan utama musim ini, enam di antaranya didapat dengan gap yang sangat jauh dari mulai 0,7 detik hingga lebih dari tiga detik.
“Motor Pecco selalu memulai start dengan sangat baik, banyak orang mengatakan bahwa Pecco menang dan tidak menghibur karena dia memimpin dan melaju," kata Tardozzi.
"Dia telah memenangkan tujuh balapan dan enam kali dia memulai balapan dari posisi terdepan dan kemudian melesat sendirian."
"Jadi kami hanya harus memahami apa yang terjadi,” lanjut manajer tim Ducati Corse itu.