Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Manchester United harus rela melihat dua sejarahnya dihabisi oleh Manchester City hanya dalam semalam.
Liga Champions mulai menjadi kompetisi yang lebih familier ke Manchester City daripada sang rival sekota.
Manchester United memang masih memegang rekor trofi terbanyak di Liga Champions.
Raihan tiga trofi The Red Devils baru bisa dibalas dengan satu gelar oleh Manchester City.
Namun, posisi Man United mulai terancam setelah gagal lolos secara konsisten ke Liga Champions.
Sementara Man City rutin berpartisipasi di ajang tersebut dalam satu dekade terakhir.
Hasilnya, Man City mampu mengumpulkan rekor-rekor berharga dari Liga Champions.
Rekor-rekor yang diraih The Citizens pun membuat sejarah Man United di ajang yang sama tinggal seperti bayang-bayang.
Baca Juga: Erling Haaland Ditarik Kilat Usai Bikin Gol, Guardiola: Buat Jaga-Jaga
Dilansir BolaSport.com dari Opta, Man City kini mencatatkan 25 laga tidak terkalahkan di Liga Champions.
Catatan tersebut dibukukan pasukan Pep Guardiola dengan rincian 17 kemenangan dan delapan hasil imbang.
Rekor ini sama dengan milik Man United dari September 2007 hingga Mei 2009.
Mengingat partisipasi aktif Man City, rekor Man United bisa dilangkahi dalam satu laga.
The Citizens tinggal menghindari kekalahan kala melawan Sparta Praha pada matchday ketiga.
Selain rekor tersebut, Man City juga menorehkan catatan luar biasa lain saat menang 4-0 atas Slovan Bratislava.
Rekor kedua menjadi milik Pep Guardiola berkat ketajaman timnya mencetak gol.
Baca Juga: Sedihnya Gelandang Keturunan Indonesia Usai AC Milan Kalah di Liga Champions
Man City kini sudah mengantongi 13 kemenangan dengan margin empat gol atau lebih.
Guardiola melewati catatan pelatih legendaris Man United, Sir Alex Ferguson.
Saat masih aktif melatih, Sir Alex mengantar Man United meraih 12 kemenangan dengan margin empat gol atau lebih.
Dominasi Man City menjadikan klub tersebut sebagai salah satu kandidat juara.
Liga Champions menggunakan format baru dengan memperkenalkan fase liga untuk mengantikan babak grup.
Namun, Man City terlihat tidak kesulitan dalam beradaptasi ke sistem baru.
Guardiola berpeluang masih mampu membawa anak asuhannya melaju jauh di kompetisi tersebut.