Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Dani Pedrosa mengulas bagaimana semakin adaptifnya Marc Marquez di atas Ducati meski baru menjajal semua sirkuit sebagai debutan Si Merah Borgo Panigale di musim ini.
MotoGP 2024 telah menjalankan 15 seri balapan di mana MotoGP Indonesia 2024 baru saja tuntas digelar pada akhir pekan lalu.
Gelaran balapan di Sirkuit Mandalika itu mungkin memang jadi mimpi buruk bagi Marquez yang mengalami gagal mesin pada balapan utama hingga motor Ducati Desmosedici GP23 miliknya terbakar parah.
Marquez yang sebelumnya dianggap terkutuk di Mandalika, masih sempat mencicipi podium ketika berhasil mengemas poin lewat raihan tempat ketiga di sprint.
Baca Juga: Didera 'Kutukan' Mandalika, Marc Marquez Mulai Pasang Target Tak Muluk-muluk di Sisa MotoGP 2024
Keberhasilannya itu bisa saja terulang jika tak ada drama gagal mesin pada balapan utama mengingat bagaimana kompetitifnya Marquez bersaing dengan para penunggang Ducati lainnya.
Salah satu yang tak boleh dilupakan adalah bagaimana laju performa Marquez kian hari kian menunjukkan adaptasi apik bersama motor buatan Si Merah Borgo Panigale.
Mantan pembalap Repsol Honda sekaligus eks rekan setim Marquez, Dani Pedrosa, pun mengulas bagaimana para penggemar tak boleh lupa talenta Marquez.
Marquez terhitungs sebagai debutan Ducati, tapi dia langsung menunjukkan ancaman dalam perebutan gelar juara dunia musim ini.
Meski sekarang setelah seri Mandalika gagal, persaingan di empat besar agak jomplang.
Pedrosa sudah bisa menerka bahwa Marquez sangat mempercayai proyek motor Ducati yang bisa jadi andalan di musim depan saat dia akan naik ke tim Ducati Lenovo dengan GP25.
"Marc semakin mengenal Ducati. Namun (jangan lupa) bahwa setiap trek yang ia lalui adalah pertama kalinya ia mengendarai Ducati," kata Pedrosa dikutip BolaSport.com dari Motosan.es.
"Jadi, dia harus terus belajar menyesuaikan gaya membalapnya dengan setiap trek yang ia lalui," ujarnya.
Pedrosa yakin Marquez tidak besar kepala meski titel Juara Dunia delapan kali melekat dalam diri Si Alien.
Marquez mau untuk terus belajar mencari batasnya dari mulai mempelajari data telemetri, gaya berkendara sampai penyesuaian setiap sirkuit.
Demi membuktikan kepada dirinya sendiri apakah dia masih layak bertahan di kelas para raja setelah insiden Jerez 2020 yang pilu bersama Repsol Honda.
"Ada beberapa, seperti Aragon, di mana ia keluar dan langsung melesat, dan ada juga di mana ia sedikit tertinggal," ulas Pedrosa.
"Seperti halnya ketika Martin dan Bagnaia unggul dan sampai mencatatkan rekor lap baru. Ada jarak sampai 0,4 detik di sana, dan dia berkata 'Saya harus begini kalau di trek sini, saya harus demikian kalau di sana'. Dan secara otomatis, dia akan melewati batas tersebut."
"(Tahun depan) Dia sudah memiliki banyak hal yang telah dipelajari dari tahun ini untuk tahun depan," ujar Pedrosa membayangkan pikiran Marquez.