Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Priandhi Satria, buka suara soal insiden terbakarnya motor Marc Marquez saat balapan MotoGP Indonesia 2024.
Marc Marquez harus gigit jari karena tak hanya gagal finis, motornya mengalami kerusakan akibat terbakar saat balapan MotoGP Indonesia pada Minggu (29/9/2024).
Pada lap ke-12 dari balapan selama 27 lap akhir pekan lalu, Marquez harus menepi ke pinggir lintasan karena Ducati Desmosedici GP23 yang ditungganginya mengalami gagal mesin.
Pembalap tim satelit, Gresini Racing, itu lantas meminta marshal untuk memadamkan api yang keluar dari motornya.
Akan tetapi, ucapan bernada tidak puas kemudian keluar dari Marquez dalam media scrum setelah balapan rampung.
Marquez menyebut alat pemadam api ringan (APAR) yang dipakai marshal tidak tepat sehingga motornya justru mengalami kerusakan lebih parah.
"Ini disayangkan karena alat pemadam kebakaran yang ada di sana bukan alat yang tepat," ucap Marquez seperti dilansir dari Crash.
"Motornya benar-benar rusak, semuanya, bagian remnya."
"Ini disayangkan karena bagi tim independen seperti kami, ini jadi sebuah kerugian yang besar," keluh sosok pemenang delapan gelar juara dunia tersebut.
Sementara itu, Priandhi Satria selaku Ketua MGPA menekankan bahwa perlengkapan yang ada di sirkuit termasuk APAR sudah sesuai dengan standar.
"Kamis sore kami diberikan homologasi FIM Grade A," kata Priandhi, dikutip dari Antaranews.
"Homologasi itu menyatakan Pertamina Mandalika International Circuit telah diperiksa dan semua kelengkapannya ada dan layak untuk menjalankan sesi MotoGP pada Jumat, Sabtu, Minggu."
Grade A merupakan kelas tertinggi dalam standarisasi sirkuit untuk ajang balap motor menurut FIM (Federasi Motor Internasional).
Dalam regulasi mengenai standar sirkuit turut disebutkan poin-poin tentang spesifikasi APAR yang harus tersedia.
Tertulis bahwa di setiap pos jaga untuk marshal harus turut memuat 2 APAR dengan jenis serbuk polivalen atau ABC dengan berat 6kg.
Selain itu direkomendasikan agar disediakan pula APAR dengan tipe AFFF foam spray unit dengan ukuran 1 liter.
Adapun penanganan yang tidak tepat tampaknya yang menjadi perhatian Marquez.
"Akan tetapi, hal yang terpenting adalah alat pemadam kebakarannya harus dari tipe yang tepat, atau yang teknologinya paling mutakhir," ucap Marquez.
"Kalau tidak, maka kita justru merusak motornya," tandasnya.
Mengenai hal tersebut, Priandhi mempersilahkan Marquez dan tim Gresini untuk mengajukan keluhan kepada FIM.
"Kalau ada statement pembalap yang bilang salah, ya mungkin saja salah. Kalau salah silahkan bilang ke FIM agar nanti FIM melakukan teguran resmi ke kami," katanya.
"Cuma selama FIM tidak memberikan teguran dan FIM sudah mengeluarkan homologasi, menurut saya artinya FIM sudah memeriksa dan tahu apa yang ada di sirkuit."
"Makanya homologasinya dikeluarkan dalam bentuk tertulis."
Sementara itu deputi olahraga motor Ikatan Motor Indonesia (IMI), Eddy Saputra, menyatakan para marshal telah melakukan hal yang tepat.
"Kalau motornya terbakar di trek, marshal akan secara otomatis menyemprotnya dengan APAR jenis serbuk atau foam," kata Eddy, dinukil dari The-Race.
"Oleh karena itu tidak ada yang salah dengan para marshal dan Pertamina Mandalika International Circuit."
Eddy juga mengatakan bahwa masalahnya telah terklarifikasi.
"Dalam kasus terbakarnya motor Marquez, Race Director dan Safety Officer telah menghubungi Gresini untuk menanyakan tentang keluhan dan sekaligus menjelaskan prosedurnya."
"Marquez mungkin sangat mengkhawatirkan dampak finansial tim yang menaunginya, mengingat tingginya biaya yang harus dikeluarkan untuk memperbaiki motornya."
"Kecelakaan memang tidak bisa dihindari," pungkasnya.