Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Olahraga Alat Diplomasi Efektif untuk Mencegah Ekstremisme

By Mochamad Hary Prasetya - Sabtu, 5 Oktober 2024 | 00:14 WIB
Seminar olahraga internasional bertajuk Harnessing the Power of Sport and its Values to Strengthen Social Cohesion and Impact on Community Resilience yang digelar oleh United Nations of Counter Terrorism (UNOCT) dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI di Discovery Kartika Plaza Hotel, Badung, Bali, berakhir, Kamis (3/10/2024). (GGN Foundation)

BOLASPORT.COM - Seminar olahraga internasional bertajuk Harnessing the Power of Sport and its Values to Strengthen Social Cohesion and Impact on Community Resilience yang digelar oleh United Nations of Counter Terrorism (UNOCT) dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI di Discovery Kartika Plaza Hotel, Badung, Bali, berakhir, Kamis (3/10/2024).

Seminar tiga hari yang menghadirkan narasumber dari beragam background, mulai dari FIFA, UEFA, AFC, PSSI, Premier League, Kemenpora, United Nations, akademisi dari SKGS UI, International Olympic Committee (IOC), FIGC, beberapa NGO luar dan dalam negeri, hingga BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) itu menghasilkan banyak rekomendasi.

Antara lain diperlukannya peningkatan konten Kurikulum Olahraga sebagai media untuk membangun kohesi sosial di Sekolah-sekolah.

Kolaborasi antar kementerian/lembaga dan universitas dengan pelaku industri olahraga dalam hal Safeguarding, penanaman nilai-nilai sosial.

Kolaborasi antara penyelenggara event dan aparat keamanan dalam inisiatif olahraga dan stop rasisme di segala penjuru dunia.

Rekomendasi lain yang lahir adalah hentikan hate speech yang bahayanya bisa lebih besar dari terorisme dan ekstremisme.

Desain besar pengamanan tidak lagi bicara keamanan dan keselamatan saja akan tetapi juga kenyamanan.

Baca Juga: Jadwal Suhandinata Cup 2024 - Indonesia Selangkah Lagi Bawa Pulang Trofi untuk Ulang Pencapaian Leo/Daniel Dkk

Beberapa rekomendasi yang hadir juga berupa alat ukur yang sudah ada di Eropa, contohnya aplikasi integritas yang sudah diterapkan oleh UEFA dan ke depan bisa menjadi referensi bagi PSSI.

Terkait steward yang biasanya berasal dari volunteer atau orang-orang yang terkadang belum memiliki pengalaman untuk menangani manajemen kerumunan dibutuhkan standarisasi steward agar kualitas steward terus berkembang.

Agar nantinya level mereka bisa mencapai tidak hanya di regional, tapi bisa nasional, hingga ke event internasional.