Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap Gresini Racing, Marc Marquez, ramai-ramai mendapatkan pujian mengenai peningkatannya di atas motor Ducati pada musim ini.
Marc Marquez berhasil menunjukkan kekuatannya kembali setelah sempat meredup dalam dua musim terakhir bersama Honda.
Bagaimana tidak? Pembalap asal Cervera, Spanyol itu telah mengemas dua kemenangan bersama Gresini dan mulai rutin naik podium.
Marquez cepat beradaptasi hingga ikut bersaing ke dalam persaingan gelar juara dunia MotoGP 2024.
Dia dinilai telah mampu mengubah gaya berkendaranya dari Honda dengan RC213V dan pindah ke Desmosedici GP.
Tak tanggung-tanggung, penilaian itu diberikan terhadap Marquez oleh tiga mantan pembalap yang pernah menunggangi motor Honda.
Mereka adalah Alex Criville, Jorge Martinez Aspar, dan Pol Espargaro.
"Dia (Marquez) agresif tetapi cara mengendarainya lebih berguna, lebih halus di atas motor,” kata Alex Criville tentang Marquez di atas Ducati, dilansir BolaSport.com dari Motorsport.
“Dia tidak terlalu banyak menyerang bagian depan, posisinya sedikit lebih ke belakang untuk untuk memberi tekanan lebih pada bagian belakang."
"Beberapa hal yang bisa Anda lihat bahwa dia telah berkembang pesat," ujar mantan pembalap 500cc itu.
Pol Espargaro yang sempat menjadi pembalap Honda selama dua musim itu juga mengatakan hal serupa soal posisi Marquez di atas motor Ducati.
"Dia memiliki penerimaan risiko yang jauh lebih baik daripada pebalap lain. Gaya membalapnya telah banyak berubah dibandingkan dengan Honda," kata Pol.
"Posisi Marc di depan, selalu berada sangat jauh di depan motor, dengan siku terbuka, membuatnya bisa menyelamatkan motornya berkali-kali."
"Dengan Ducati, kami melihat Marc sedikit lebih jauh ke belakang di motornya, menempatkan sedikit lebih banyak beban di bagian belakang," ujar mantan pembalap MotoGP yang kini menjadi test rider KTM itu.
Melanjutkan pandangannya, Criville menambahkan perbedaan saat Marquez masih mengendarai Honda dan Ducati saat ini.
Baca Juga: Bos Ducati Tetap Siapkan Pesta jika Gelar Juara MotoGP 2024 Bukan Milik Francesco Bagnaia
“Posisi Marc di atas Honda, saya melihat dia lebih banyak menyerang, lebih agresif," kata Criville.
"Dengan Ducati, bobotnya lebih jauh ke belakang. Jadi dia menghindari menurunkan bagian depan, yang menghindari terpental dan dia memiliki lebih banyak daya cengkeram saat keluar dari tikungan."
"Ini seperti lebih mudah, Anda melihatnya dan berkata: 'dia tidak melaju dengan cepat, tapi dia melaju dengan cepat," tutur Criville.
“Posisi itu membuat masuknya (ke tikungan) lebih bersih, bagian belakangnya mengekor dengan baik, ia memiliki operan tikungan yang bagus dan ia juga bisa membelokkannya sedikit."
"Itu adalah detail kecil, kita berbicara tentang 0,1 detik, maksimal 0,2," ucap Criville menjelaskan.
Pujian terakhir diucapkan oleh Jorge Martinez Aspar, mantan pembalap yang pernah bersama Honda di kelas 125cc pada kurun tahun 1991 sampai 1993 itu.
Menurutnya, Marquez masih menjadi pembalap terbaik tetapi bukan hanya karena motornya.
“Bagi saya, dia masih menjadi pembalap terbaik, bukan hanya karena motornya," kata Martinez kepada DAZN.
"Dia memiliki rasa lapar, agresivitas, dan keinginan untuk menang. Jatuh, jatuh lagi, jatuh lagi, jatuh lagi, dan menang... "
"Saya pikir itu mengagumkan. Itu berarti dia masih lapar, dia masih mengambil risiko dan dia masih ingin menang. Saya rasa ia tidak kehilangan agresivitasnya, apalagi keinginannya," ujar pemilik tim Aspar itu.