Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ini Momen Kecelakaan Horor yang Membuat Valentino Rossi Berpikir untuk Pensiun

By Delia Mustikasari - Rabu, 9 Oktober 2024 | 23:48 WIB
Bos Pertamina Enduro VR46, Valentino Rossi berada di garasi timnya pada MotoGP Spanyol 2024 (MOTOGP.COM)

BOLASPORT.COM - Penggemar MotoGP tahu momen kecelakaan horor yang dialami Valentino Rossi dalam kariernya sebagai pembalap motor.

Kecelakaan beruntun yang melibatkan Franco Morbidelli dan Johann Zarco membuat kedua motornya terpental melintasi lintasan, meliuk-liuk di antara Maverick Vinales dan Valentino Rossi.

Pembalap Italia itu bisa saja mengalami hal terburuk karena satu motor melesat di depannya dan motor lainnya menyalip tepat di belakangnya. 

"Sejujurnya, itu adalah momen yang sangat penting bagi saya, untuk masa pensiun saya," kata Rossi memulai penjelasannya dilansir dari MotoSan.

"Itu karena saya tetap ingin balapan. Saya akan melakukannya, tetapi saya sudah lebih tua sekarang. Tetapi saya berkata bahwa saya ingin balapan, Carlo dan saya selalu membicarakannya."

"Saya selalu berkata 'Saya tidak ingin berhenti, saya berada di puncak gelombang, saya hanya ingin berhenti ketika saya tidak tahan lagi karena dengan begitu saya tidak akan menyesalinya'."

"Saya senang saya melakukannya seperti itu, saya menjalani masa pensiun saya se perti itu. Harus saya katakan, saya menjalaninya dengan baik."

Valentino Rossi lalu menjelaskan konteks bagaimana ia mengalami momen itu.

"Austria justru merupakan balapan penting pada musim itu karena bagaimanapun, dalam beberapa tahun terakhir ketika Anda bertambah tua, saya selalu berusaha untuk tidak mengatakan hati-hati karena Anda tetap balapan MotoGP," tutur Rossi.

"Tetapi tidak, katakanlah gila. Saya harus mengatakan bahwa saya selalu seperti itu, bahkan ketika saya masih muda. Saya tidak pernah suka jatuh atau terluka."

Baca Juga: Ramai-ramai Marc Marquez Dipuji karena Kecerdasan Ubah Gaya Berkendara dari Honda ke Ducati

"Di Austria, kami ada di sana dan kami menjalani balapan yang bagus. Saya bersama Vinales, kami mencapai tikungan ketiga dan terjadi kekacauan di belakang karena Zarco dan Franco (Morbidelli) bersenggolan."

"Di sana Anda melaju setidaknya 300 km/jam dan pengeremannya agak bengkok. Pada MotoGP, jika Anda mengerem saat Anda agak seperti itu (gestur mencondong), ada perasaan bahwa motor sudah mencapai batasnya."

"Hampir menyentuh tanah. Dan di atas itu, ada tikungan di mana Anda melaju 50 km/jam."

"Saya berada di belakang Vinales, saya kira keempat atau kelima atau semacamnya, dan saya ingat ketika saya mengerem dan mulai membelokkan motor, saya melihat bayangan lewat."

"Sesuatu yang biasanya tidak Anda lihat, dan sejujurnya, saat itulah saya berpikir tentang helikopter karena terkadang ia berputar dan sering kali menimbulkan bayangan," ucap The Doctor tanpa mengetahui apa yang terjadi saat itu.

Setelah insiden itu, Race Director mengeluarkan bendera merah sehingga semua pembalap dapat memasuki pit untuk menangani masalah tersebut.

"Kemudian, sesaat di belakang saya, saya melihat motor Zarco meledak dan terbang di atas Vinales, dan saya berkata ‘oh, sial’."

"Vinales hanya melepaskan tangannya dari stang, dan secara naluriah menutupi kepalanya. Saya melihat Vinales sangat terguncang. Saya kembali ke pit dengan tangan di kepala."

“Risiko saya yang sebenarnya adalah motor Morbidelli dan saya tidak melihatnya. Saya duduk di sana dan berkata kepada diri sendiri bahwa Vinaales beruntung, motornya menyalipnya."

"Saya melihat orang-orang yang benar-benar berkulit putih. Dan mereka bertanya kepada saya tentang motor Franco."

"Saya mengatakan kepada mereka bahwa sejujurnya saya tidak melihatnya. Itu berlalu begitu cepat sehingga itu hanya sesaat. Saya melihat kembali foto-foto itu dan berkata, ‘wow’."

Setelah keterkejutan itu, para pembalap harus kembali ke jalur dan melanjutkan balapan.

"Itu akan menjadi bencana, ketika saya melihatnya lagi saya merasa takut. Saya berhenti mencoba untuk melanjutkan balapan setelah bendera merah."

"Uccio (Salucci, sahabat Rossi) mengenakan helm dan sarung tangan saya dan berkata 'ayo'. "

"Tetapi saya menyadari bahwa, bahkan jika Anda berhati-hati dengan motor MotoGP, jika Anda berada di tempat yang salah pada waktu yang salah."

"Di antara itu, dan kemudian fakta bahwa saya tidak lagi kompetitif. Saya membuat keputusan," ujar pembalap Italia itu.

Baca Juga: Ducati Bantah Tidak Akan Biarkan Jorge Martin Jadi Juara Dunia MotoGP dalam Perebutan yang Sopan dengan Francesco Bagnaia

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P