Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Roberto Mancini membantah persoalan penggemar sepak bola Arab Saudi tak puas karena kesulitan melawan timnas Indonesia jelang menghadapi Jepang di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Roberto Mancini bakal memimpin Arab Saudi melawan Jepang pada matchday ketiga Grup C di King Abdullah Sports City Stadium, Jumat (11/10/2024) pukul 01.00 WIB.
Di konferensi pers sehari sebelum pertandingan, pelatih asal Italia itu merespon pertanyaan yang dilontarkan dari media Arab Saudi ke dirinya soal para penggemar tidak puas karena kesulitan melawan Timnas Indonesia dan China.
"Kami mengalahkan China dengan 10 orang," kata Mancini, Nikkan Sport.
"Pertandingan melawan China sangat sulit, tetapi kami menang dengan cara yang dramatis di akhir," ujarnya.
Arab Saudi menang tipis dengan skor 2-1.
Pemain Arab Saudi mendapat kartu merah yakni Mohamed Kanno pada menit ke-19.
Selanjutnya ia berbicara soal kondisi saat melawan timnas Indonesia.
Di mana Arab Saudi ditahan timnas Indonesia dengan skor 1-1 di King Abdullah Sport City Stadium, 6 September 2024.
"Jika kami mencetak gol penalti melawan Indonesia, kami akan menang," kata Mancini.
"Jika itu yang terjadi, kami akan mendapatkan enam poin.
"Terkadang Anda memenangkan pertandingan, terkadang Anda kalah.
"Itulah sepak bola," ujar mantan pelatih timnas Italia itu.
Sepakan penalti pemain Arab Saudi, Salem Al Dawsari mampu ditepis oleh kiper Maarten Paes.
Sementara itu, Mancini berbicara soal Jepang yang akan dilawan anak didiknya.
Ia kembali mengeluhkan bahwa pemainnya kurang menit bermain di Liga Arab Saudi.
Hal itu salah satu faktornya adalah banyak pemain bintang dunia yang kini berlaga di Liga Arab Saudi.
"Ini akan menjadi pertandingan yang sulit. Jepang adalah tim terbaik di Asia," kata Mancini.
"Seperti yang sudah saya katakan berkali-kali sebelumnya, tiga tahun lalu semua pemain kami bermain dalam pertandingan, tetapi sekarang 50 hingga 60 persen pemain kami tidak bermain dalam pertandingan.
"Ini adalah masalah terbesar dan satu-satunya," ujar eks pelatih Manchester City itu.