Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Didorong Marc Marquez Sampai Gagal Podium di Jepang Bikin Murid Tertua Valentino Rossi Dapat Pelajaran Mahal

By Agung Kurniawan - Jumat, 11 Oktober 2024 | 17:15 WIB
Pembalap Pramac Racing, Franco Morbidelli, ketika tampil pada hari pertama MotoGP Indonesia 2024 di Sirkuit Mandalika, Jumat (27/9/2024) (MOTOGP.COM)

BOLASPORT.COM - Pembalap Pramac Racing, Franco Morbidelli, mendapatkan pelajaran mahal usai bersenggolan dengan Marc Marquez di GP Jepang.

Franco Morbidelli masih menyimpan rasa penyesalan dari aksi yang dia tunjukkan pada akhir pekan kemarin di Sirkuit Motegi, Jepang.

Rider blasteran Italia-Brasil tersebut sejatinya mendapatkan kesempatan bagus setelah menduduki posisi keenam saat start.

Akan tetapi, momentum Morbidelli tersebut rusak di mana dia gagal memanfaatkan posisi tersebut pada lap pertama usai bersenggolan.

Ya, murid tertua Valentino Rossi itu terdorong hingga keluar lintasan usai mendapatkan kontak dengan Marc Marquez dari Gresini Racing.

Senggolan dengan peraih delapan gelar juara dunia tersebut membuat Morbidelli harus kehilangan posisinya hingga beberapa putaran.

Dengan kerja keras yang dilakukan, rekan setim Jorge Martin itu mampu memperbaiki posisinya untuk bisa merengkuh finis di tempat kelima.

Momen senggolan dengan Marquez menjadi momen yang tidak bisa dilupakan Morbidelli saat menjalani aksinya di GP Jepang.

Usai insiden tersebut, Morbidelli mengakui bahwa jalannya balapan benar-benar berbeda di mana dia cukup kesulitan mendapatkan tempat yang baik.

Baca Juga: Murid Marc Marquez Bisa Senggol Rekor Valentino Rossi Berumur 27 Tahun Usai Juarai Moto3 2024 Duluan

Meski demikian, Morbidelli menilai dia sudah menunjukkan performa yang mumpuni terlepas dari hasil akhir yang belum sesuai harapan.

Morbidelli sebelumnya ingin dia bisa mengakhiri puasa podium yang sudah lama membelitnya dalam beberapa musim terakhir.

"Itu adalah balapan yang kuat, performa saya bagus," kata Morbidelli, dilansir BolaSport.com dari laman Motosan.

"Saya melakukan start dengan baik dari Marc Marquez menyenggol saya di tikungan 2, saya terjatuh dan kehilangan beberapa posisi."

"Dari momen itu, balapan saya benar-benar menjadi berbeda, ini tentang bagaimana memulihkan posisi dan mencoba menyalip KTM yang tak mudah dilakukan."

"Mereka mengerem dengan sangat keras dan berakselerasi baik, saya kehilangan banyak waktu di belakang Jack Miller."

"Tetapi saya bertarung dengannya dan kemudian dengan Brad Binder juga."

"Jadi itu adalah balapan yang ketat dan kami mampu meraih posisi kelima yang merupakan akhir yang bagus untuk seri tersebut."

"Berjuang untuk naik podium, itulah tujuannya, gap antara finis kelima dan ketiga, dua tempat dan satu tempat, sangat kecil," imbuhnya.

Dari insiden tersebut, Morbidelli telah menyadari kelemahannya yang acap kali muncul pada lap pertama.

"Anda bisa melihat bagaimana para pembalap yang memulai dari belakang," kata Morbidelli.

"Mereka memiliki sikap positif atau keberanian untuk menggebrak di lap pertama, tetap berada di sana."

"Sangat sulit untuk berada di posisi ketujuh-delapan dalam tiga lap pertama dan kemudian mengejar ketertinggalan dan naik podium."

"Anda harus menebus posisi yang hilang di lap pertama, buatlah jalan Anda di lap pertama."

"Dan akhir pekan ini, Marc Marquez dan Jorge Martin sangat bagus dalam mencapai hal itu," imbuhnya.

Pelajaran mahal pun dipetik Morbidelli di mana dia tidak ingin melakukan kesalahan sekecil apa pun pada awal lomba.

"Kami harus menempatkan semuanya pada tempatnya," kata Morbidelli.

"Kualifikasi, start yang bagus, tidak tersentuh atau bersenggolan dengan siapa pun di lap pertama, agresif di lap pertama."

"Karena saya biasanya kehilangan beberapa posisi di lap pertama, selain di Mandalika."

"Ini adalah soal menyatukan semuanya, kecepatannya ada di sana," pungkasnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P