Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Terdapat 2 hal yang membuat Manchester United berpikir ulang jika mau memecat Erik ten Hag.
Pergolakan di tubuh Manchester United terus terjadi dengan masa depan Erik ten Hag yang menjadi sorotan utama.
Nama Erik ten Hag memang sudah ramai diperbincangkan banyak pihak belakangan ini untuk didepak dari posisinya sebagai pelatih.
Bagaimana tidak, tim sekelas Man United begitu tampil bapuk di musim 2024-2025.
Hingga pekan ke-7 Liga Inggris, Man United menempati urutan ke-14 dengan raihan 8 poin.
Torehan tersebut menjadi yang terburuk bagi Setan Merah selama berkompetisi di kasta tertinggi Liga Inggris.
Hal itu diperparah dengan kegagalan tim yang tidak mampu meraih kemenangan dalam 5 laga beruntun di semua ajang kompetitif.
Beberapa media di Inggris mewartakan jika Ten Hag bakal dipecat setelah adanya pertemuan para petinggi Man United saat jeda internasional.
Rapat di London yang digelar para petinggi klub termasuk di antaranya Sir Jim Ratcliffe beserta jajarannya selama 6 jam untuk memutuskan nasib Ten Hag.
Hanya saja hasil dari pertemuan tersebut rupanya sama sekali tidak membuahkan hasil.
Justru Man United disebut-sebut besar kemungkinan mempertahankan Ten Hag sebagai pelatih kepala.
Dikutip BolaSport.com dari Manchester Evening News, terdapat 2 alasan Man United tak kunjung bersikap untuk mendepak pelatih asal Belanda tersebut.
Alasan pertama, untuk memecat Ten Hag, Man United perlu mengeluarkan biaya sebesar 15 juta pounds.
Uang kompensasi tersebut tergolong besar nilainya.
Baca Juga: Duel Timnas China Vs Timnas Indonesia, Meruntuhkan Keangkeran Kandang Tim Naga
Pasalnya, klub sedang berjuang untuk memenuhi aturan Liga Inggris mengenai Premier League Profit and Sustainability Rules (PSR).
Jika hal itu tidak bisa diatur, Man United terancam mengalami defisit keuangan alias merugi.
Terlebih dalam kurun waktu lima tahun terakhir Man United sudah merugi hingga lebih dari 370 juta pounds.
Oleh karena itu, kendala kedua yang ingin dihindari oleh klub adalah denda dari UEFA terkait aturan Financial Fair Play (FFP).
Man United sudah pernah berurusan dengan FFP pada Juli 2023 sehingga kejadian tersebut tidak ingin terulang kembali untuk tahun ini.
Ratcliffe yakin dapat mengubah klub dengan pengaruh komersial yang signifikan menjadi perusahaan yang menghasilkan laba.
Akan tetapi, tampaknya hal itu belum akan terjadi dalam waktu dekat.
Baca Juga: Man United Rugi Rp 1,6 Triliun Gara-gara Erik ten Hag Cuekin Peringatan Legenda Belanda
Sementara itu uang sebesar 15 juta pounds yang menjadi pesangon Ten Hag jelas akan menjadi masalah.
Itu terutama klub sudah gila-gilaan belanja pemain pada musim panas 2024 dengan menghabiskan dana lebih dari 200 juta pounds.
Kondisi itu juga memaksa Setan Merah untuk memfokuskan pencarian pengganti Ten Hag dengan mereka yang berstatus tanpa klub.