Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kejuaraan Dunia Junior 2024 - 1 Emas dan 2 Perunggu, Rionny Mainaky Belum Puas, Indonesia Harus Belajar dari China dan Jepang

By Ardhianto Wahyu - Minggu, 13 Oktober 2024 | 23:06 WIB
Tim bulu tangkis Indonesia berpose dengan piala Suhandinata setelah mengalahkan China pada Suhandinata Cup 2024 di Nanchang International Sports Center Gymnasium, Sabtu (5/10/2024). (PBSI)

BOLASPORT.COM - Tim bulu tangkis muda Indonesia menutup rangkaian Kejuaraan Dunia Junior 2024 dengan hasil 1 medali emas dan 2 medali perunggu.

Setelah menjadi kampiun event beregu campuran bertajuk Suhandinata Cup, Indonesia meraih 2 medali perunggu dari event individual yakni Eye Level Cup pada Kejuaraan Dunia Junior 2024.

Dua medali perunggu dipersembahkan oleh Moh Zaki Ubaidillah di tunggal putra dan Isyana Syahira Meida/Rinjani Kwinara Nastine di ganda putri.

Kepala pelatih pelatnas PBSI sekaligus manajer tim, Rionny Mainaky, merasa belum puas dengan pencapaian selama dua pekan terakhir di Nanchang International Sports Center, China.

"Kalau bilang puas pastinya tidak," kata sosok yang akrab disapa Kak Onny itu dalam keterangan melalui Tim Humas dan Media PBSI.

"Memang harus diakui kita belum cukup baik."

"Terlihat di babak delapan besar ada beberapa pemain yang seharusnya bisa menang tapi karena melakukan kesalahan sendiri jadi tidak berhasil."

Ketidakpuasan Rionny ini timbul karena dia menilai para atlet yang mengisi skuad junior Indonesia tahun ini sebenarnya memiliki kualitas dan potensi bagus.

Kini tinggal bagaimana para pelatih dapat terus mengasah kemampuan para calon bintang masa depan Indonesia agar terus berkembang.

Baca Juga: Rekap Final Kejuaraan Dunia Junior 2024 - China Gagal Sapu Bersih saat Krisis Ganda Putri, Indonesia Bawa 2 Perunggu

"Di tim kepelatihan dan saya sebagai kepala pelatih harus lebih kerja keras di tahun depan," ujar Rionnya menambahkan.

Selain menyinggung faktor masa persiapan yang belum maksimal, Rionny memaparkan beberapa kekurangan yang harus segera ditingkatkan bagi Bismo Raya Oktora dan kawan-kawan.

Satu hal yang disebut oleh Rionny adalah daya juang di lapangan.

Secara khusus Rionny mengambil contoh pemain-pemain muda China dan Jepang, dua negara yang wakilnya paling banyak menyingkirkan para harapan Indonesia.

Ini termasuk dua pemain Indonesia berjuang paling jauh.

Zaki Ubaidillah alias Ubed takluk dari Wang Zhi Jun (China) dengan skor tipis 19-21, 20-22 dalam pertandingan babak semifinal, Sabtu (12/10/2024).

Pada hari yang sama Isyana/Rinjani disingkirkan Ririna Hiramoto/Aya Tamakai (Jepang) dengan skor 21-23, 21-19.

Secara peringkat unggulan, Ubed dan Isyana/Rinjani sebenarnya lebih difavoritkan.

Di perempat final, 3 dari 4 wakil Indonesia takluk dari pemain tuan rumah. Salah satunya adalah unggulan di ganda campuran, Darren Aurelius/Bernadine Anindya Wardana.

Selain faktor semangat juang Rionny juga merasa dari segi permainan para pemain Indonesia mesti dipoles lagi agar dapat bermain lebih rapi.

"Stamina dan pembentukan otot juga mesti ditingkatkan. Ini pekerjaan rumah yang harus segera dikerjakan kalau tidak mau tertinggal," tegas Rionny.

"Secara persiapan, tim ini sudah pemusatan latihan sejak setelah Kejuaraan Asia Junior. Ada beberapa try out kejuaraan juga sebagai bekal persiapan."

"Tapi melihat ini saya rasa memang harus ditambah, ini yang harus kita persiapkan lagi ke depannya," jelas pria yang pernah membesut tim bulu tangkis Jepang ini.

Baca Juga: Hasil Final Arctic Open 2024 - Tersandung Poin Kontroversi, Rekor Sempurna Jonatan di Final Dihentikan Jawara Penyintas Kanker

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P