Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Gelandang China, Li Yuanyi waspadai kekuatan Timnas Indonesia.
China bakal menjamu Skuad Garuda dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Qingdao Youth Football Stadium, Qingdao, Selasa (15/10/2024) malam WIB.
Li Yuanyi mengaku laga lawan Timnas Indonesia jadi duel sulit.
Pasalnya, Timnas Indonesia banyak dihuni oleh para pemain naturalisasi.
Selain itu, banyak pemain Timnas Indonesia yang tampil di banyak klub Eropa.
Sejauh ini, ada 11 nama pemain Timnas Indonesia yang tampil di kompetisi level klub Eropa.
Sementara itu, ada tiga nama lagi yang juga merupakan jebolan klub Eropa, yaitu Maarten Paes, Jordi Amat, dan Rafael Struick.
Ketiganya saat ini tampil di tiga liga di tiga benua yang berbeda.
Baca Juga: Gelandang China Sebut Timnas Indonesia Bakal Jadi Lawan yang Menyulitkan Timnya
Tentu, kehadiran belasan pemain tersebut menambah kans Timnas Indonesia untuk merebut tiga poin di markas China.
"Ini pertandingan yang sulit," ujar Li Yuanyi dilansir BolaSport.com dari Xinhua.
"Timnas Indonesia telah menaturalisasi banyak pemain Eropa."
"Banyak di antaranya bermain di liga Eropa."
"Dan kecepatan keseluruhannya juga cepat."
"Kami perlu memberikan perhatian penuh," kata Li Yuanyi.
Li Yuanyi mengaku bahwa timnya harus terus fokus sampai detik terakhir.
Pasalnya, lawan punya kans untuk bisa menjaga tempo sampai laga berakhir.
Baca Juga: Timnas Indonesia Harus Waspada, Bintang China Usung Misi Bangkit Saat Hadapi Skuad Garuda
Karena itu, dirinya meminta rekan setim untuk tetap menjaga komunikasi selama pertandingan.
"Pada saat-saat krusial pertandingan terakhir, terutama ketika kekuatan fisik kami menurun, kerja sama semua orang tidak bertahan hingga saat-saat terakhir," ujar Li Yuanyi.
"Dan juga komunikasi di lapangan kurang memadai."
"Dalam pertandingan ini, kita harus berkomunikasi dan saling mengingatkan dengan baik."
"Dan semua orang harus bekerja sama untuk menangani setiap serangan dan pertahanan," Kata Li Yuanyi.
China belum meraih satu poin pun selama tiga laga.
Tim asuhan Branko Ivankovic tersebut kalah dari Australia, Arab Saudi, dan Jepang.
Mereka pun mendapatkan tekanan besar dari publik dalam negeri untuk meraih kemenangan di kandang sendiri.