Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari, bersama Direktur Pemasaran dan Komunikasi NOC Qatar, Sheikha Asma Al-Thani, menaklukkan puncak gunung tertinggi Indonesia, yakni Puncak Jaya (Cartensz Pyramid).
Pria yang akrab disapa Okto itu melakukan perjalanan tersebut dalam misi mendampingi wanita asal Qatar itu untuk menuntaskan pencapaiannya sebagai The Explorer’s Grand Slam.
Titel tersebut diberikan kepada pendaki yang mampu mencapai puncak tujuh gunung tertinggi di setiap benua dan bermain ski sampai di titik nol derajat pada masing-masing kutub.
Setelah berhasil mencapai Puncak Jaya (Cartensz Pyramid), Sheikha Asma Al-Thani menjadi wanita Arab pertama yang berhasil menyandang gelar Explorers Grand Slam.
Selain itu, dia juga menjadi orang Qatar pertama yang menginjakkan kaki di Puncak Cartensz.
Pendakian dilakukan pada awal Oktober lalu.
Okto mengaku bahwa perjalanannya bersama petinggi NOC Qatar tersebut tidak mudah. Pasalnya, Puncak Cartensz merupakan salah satu gunung dengan lintasan yang menantang.
Hal ini diungkapkan langsung oleh pria berusia 49 tahun itu saat konferensi pers yang diselenggarakan di Kantor NOC Indonesia, Senayan, Jakarta, Senin (14/10/2024).
"Untuk berdiri saja susah, karena ini merupakan gunung tertinggi di Indonesia," ucap Ketua Umum NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari.
"Perjalanan kemarin tidak mudah."
Meskipun begitu, tantangan ini memotivasi dirinya.
Ditambah, Okto merasa menjadi perwakilan Indonesia di tengah-tengah pendaki luar negeri lainnya.
"Tentunya melihat Sheikha ini memotivasi saya. Mendaki gunung dengan ketinggian 4.884 mdpl dengan oksigen yang tipis agak gila sih ya," kata Okto.
Baca Juga: Malaysia Masters 2024 Super 100 - Mantan Tunggal Putra No. 1 Dunia Turun Gunung, Bobby/Melati Mentas
"Saya beruntung karena memiliki pengalaman di bidang olahraga dari dulu ya, mulai dari SMA, dari muda saya sudah suka naik gunung."
"Selain itu, saya juga pernah ikut kompetisi panjat tebing. Jadi sudah familiar dengan alat-alatnya."
"Maka dari itu, ketika ditawari untuk mendampingi Sheikha, saya tanpa ragu bersedia."
"Tapi harus diingat ini merupakan aktivitas yang butuh persiapan yang matang karena resikonya nyawa."
Lebih lanjut, pria kelahiran 1975 itu mengatakan jika NOC Indonesia bersama HIPMI Adventure juga membawa misi mulia guna keberlangsungan pendakian di Cartensz.
"Kami memberikan 800 meter tali sebagai donasi. Kami ingin menjaga infrastruktur dari proses pendakian," sambung Okto.
"Mudah-mudahan nantinya bisa jadi lebih baik."
Perjalanan Sheikha Asma Al-Thani untuk menyandang titel The Explorers Grand Slam dimulai sejak tahun 2014.
Saat itu, dia berdiri pertama kali di puncak Kilimanjaro. Petualangan dilanjutkan dengan bermain ski di Kutub Utara pada 2018.
"Setiap pendakian sejak saat itu adalah tentang mendorong batas dan menemukan apa yang mungkin," kata Sheikha Asma Al-Thani.
"Namun, Carstensz Pyramid adalah tantangan ketahanan yang unik."
"Karena, mencapai puncaknya merupakan langkah terakhir dalam pencarian saya untuk menyelesaikan Explorers Grand Slam."
Lalu, wanita yang akrab disapa Sheika itu berharap perjalanannya dapat menginspirasi, terutama perempuan muda di dunia.
"Saya berharap pengalaman ini dapat menginspirasi orang lain, terutama perempuan muda di dunia Arab dan di luar sana," ujar Sheikha.
Baca Juga: Denmark Open 2024 - Jalan Terjal Wakil Indonesia Perjuangkan Gelar
"Untuk menyadari bahwa tidak ada impian yang terlalu besar."
"Jalan mungkin sulit, tetapi setiap langkah membawa kita lebih dekat untuk mencapai apa yang kita inginkan."
"Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Komite Olimpiade Indonesia, khususnya kepada Presiden Raja Sapta Oktohari."
"Dedikasi Anda terhadap olahraga dan kepemimpinan sungguh menginspirasi."
"Saya juga sangat berterima kasih kepada rakyat Indonesia atas keramahan yang telah saya terima."
"Sejak saya tiba, saya merasa disambut dengan kebaikan dan kemurahan hati mereka, yang membuat pengalaman ini benar-benar tak terlupakan."