Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Saat ini adalah waktu terbaik timnas Indonesia untuk melukai China karena performa mereka sedang melempem sepanjang 2024.
Timnas Indonesia bertamu ke markas China pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia putaran ketiga.
Pasukan Shin Tae-yong melakoni agenda matchday 4 Grup C di Stadion Qingdao Youth Football, Selasa (15/10/2024) pukul 19.00 WIB.
Bicara rekor pertemuan, Indonesia memang kalah dominan.
Kalau hanya menghitung partai kompetitif di Kualifikasi Piala Dunia maupun kualifikasi dan putaran final Piala Asia, kedua tim sudah bertemu 9 kali.
Tim Garuda hanya bisa sekali mengalahkan Sang Naga, julukan timnas China, selama periode tersebut.
Kejadian itu pun sudah sangat lama berlalu.
Indonesia menekuk China pada pertemuan pertama Kualifikasi Piala Dunia 1958.
Kala itu, 12 Mei 1957, kontingen Merah-Putih menang 2-0 di Stadion Ikada berkat brace sang legenda, Ramang.
Namun dalam 8 bentrokan selanjutnya di pentas kompetitif, China begitu dominan dengan catatan 6 kali menang dan 2 seri.
Toh, rekor pertemuan di masa silam bukan patokan paling valid guna mengukur peluang kedua tim dalam bentrokan saat ini.
Lebih sahih jika mengacu kepada performa aktual masing-masing tim.
Malam nanti, timnas Indonesia mempunyai kesempatan terbaik untuk memperbaiki catatan pertemuan atas China.
Ini saat terbaik melukai Sang Naga karena kondisi mereka yang sedang melempem, bukan cuma di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Faktanya, dalam 11 pertandingan lintas-ajang sepanjang tahun ini, Wu Lei dkk hanya menang sekali!
Satu-satunya kemenangan itu pun hanya diraih atas Singapura, tim peringkat 161 dunia, pada kualifikasi ronde kedua, Maret lalu.
Timnas China menggasak Singapura 4-1 pada duel matchday 4 di Grup C.
Singapura adalah kontestan terlemah yang menjadi juru kunci grup mereka kala itu.
Selebihnya, China menuai 4 hasil imbang dan 6 kali kalah pada 2024.
Empat skor seri mereka petik ketika bertemu Tajikistan (0-0), Lebanon (0-0), Singapura (tandang, 2-2), dan Thailand (1-1).
Adapun rentetan kekalahan diderita China melawan Hong Kong (1-2), Qatar (0-1), Korea Selatan (0-1), Jepang (0-7), Arab Saudi (1-2), dan Australia (1-3).
Tiga kekalahan yang disebut terakhir membenamkan Sang Naga di dasar klasemen Grup C.
Posisinya setingkat di bawah Indonesia tanpa raihan satu pun angka.
Rentetan hasil negatif sepanjang 2024 mereka lalui bersama dua pelatih, yakni Aleksandar Jankovic dan penggantinya, Branko Ivankovic.
Sebagai komparasi, dalam periode yang sama timnas Indonesia mencatat rapor lebih baik.
Tahun ini pasukan Shin Tae-yong membukukan hasil 4 kali menang, 4 seri, dan 7 kalah dalam 15 pertandingan.
Kebanyakan hasil minor pun terjadi pada Januari 2024 lalu.
Timnas Indonesia ditekuk Libya (0-4, 1-2), Iran (0-5), Irak (1-3), Jepang (1-3), dan Australia (0-4).
Rapor merah pada Januari dijadikan pelecut semangat dan bahan introspeksi.
Grafik penampilan Tim Garuda terus membaik dengan hanya menelan satu kekalahan susulan.
Momennya datang ketika bertemu Irak di ronde kedua kualifikasi, Juni lalu (0-2).
Selanjutnya, Witan Sulaeman dkk tak terkalahkan dalam 4 partai terakhir dengan hasil positif atas Filipina (2-0), Saudi (1-1), Australia (0-0), dan Bahrain (2-2).