Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap Pramac Racing, Jorge Martin, merasa lebih baik dari tiga rival kuatnya termasuk Francesco Bagnaia dan Marc Marquez.
Persaingan menuju gelar juara dunia MotoGP 2024 semakin mendekati akhir di mana para rider tinggal beraksi di empat seri saja.
Jorge Martin masih berada di atas angin dengan raihan 392 poin untuk menduduki puncak klasemen sementara pembalap MotoGP 2024.
Rider asal Spanyol itu untuk sementara mampu unggul 10 poin dari rival terdekatnya Francesco Bagnaia (Ducati) hingga 16 balapan selesai.
Meski hanya berjarak 10 poin saja, Martin merasa yakin gelar juara kelas utama tidak akan lepas lagi seperti tahun kemarin.
Keyakinan dan optimisme rekan setim Franco Morbidelli tersebut datang setelah dia merasa kuat di berbagai aspek dibandingkan rivalnya.
"Saya merasa lebih kuat sekarang karena saya sedikit lebih baik hampir di semua area," kata Martin, dilansir BolaSport.com dari Motosan.
Lebih lanjut, pembalap berusia 26 tahun itu menilai kegagalannya pada musim kemarin telah mengubah performanya.
Martin menjadi pembalap yang sulit dikalahkan pada musim ini dari segi ritme balap yang dia catatkan di atas lintasan.
Selain itu, Martin juga memiliki pembeda antara dirinya dan duo Ducati yaitu Bagnaia dan Enea Bastianini serta Marc Marquez dari Gresini Racing.
"Saya tidak merasa lebih cepat, mungkin musim lalu saya sedikit lebih cepat atau memiliki ritme yang lebih baik dari lainnya," kata Martin.
"Saat ini saya merasa kami cukup dekat dengan Bagnaia, Bastianini dan Marc Marquez, kami semua mirip (dalam kecepatan)."
"Tetapi saya lebih kuat karena ada beberapa poin lain di mana ya, saya merasa sedikit lebih baik," imbuhnya.
Baca Juga: Francesco Bagnaia Didesak Legenda MotoGP Kalahkan Marc Marquez Saat Jadi Rekan Setim Demi Reputasi
Kekuatan dalam mengarungi musim ini muncul setelah Martin mengakui bahwa pada musim lalu dia mengalami kesulitan melepaskan diri dari tekanan.
Tekanan yang datang sempat mempengaruhi aspek mentalnya yang berakhir dengan rasa kecewa karena kalah saing dari Bagnaia untuk menjadi juara dunia.
Martin bahkan tidak tahu apa yang harus dia lakukan untuk membereskan masalah tersebut sebelum akhirnya menemukan jalan keluar yang mumpuni.
"Apa yang banyak saya tingkatkan adalah aspek mental, musim lalu sangat sulit," kata Martin.
"Saya tidak bisa mengatasi tekanan, saya kesulitan mengatasinya, saya tidak tahu bagaimana melakukannya."
"Saya tidak bisa tidur selama akhir pekan balapan."
"Jadi saya berkata pada diri saya sendiri, oke, saya butuh bantuan untuk mengatasi akhir pekan dan tekanan ini."
"Jadi ini adalah momen ketika saya berkata, 'Oke', saya harus melakukannya," imbuhnya.