Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Sedang dalam trek menjadi jagoan elite di kelas terbang UFC, Asu Almabayev betarung dengan membawa nilai-nilai terbaik dari Islam.
Asu Almabayev belum lama bergabung dengan UFC.
Petarung asal Kazakstan ini baru mentas di oktagon pada 5 Agustus lalu.
Namun, Almabayev langsung menunjukkan kualitasnya dengan sekarang sudah mengoleksi 3 kemenangan beruntun di organisasi MMA pimpinan Dana White.
Hebatnya lagi, pemilik rekor total 20-2 ini sedang mengukir 15 kemenangan beruntun.
Dengan 3 kemenangan beruntun, atlet bertinggi badan 163 cm ini sudah menempati ranking 14 dalam daftar penantang kelas terbang UFC.
Pada akhir pekan ini, Almabayev akan kembali beraksi.
Dalam gelaran UFC Vegas 99, Sabtu (19/10/2024), jagoan berusia 30 tahun ini akan menghadapi jagoan peringkat 14, Matheus Nicolau.
Sebelum pertarungan itu, Bolasport.com berkesempatan mewawancarai Asu Almabayev lewat Zoom yang difasilitasi oleh UFC Indonesia pada Rabu (16/10/2024).
Pembicaraan antara Bolasport.com dengan Almabayev juga menyinggung agama yang dipeluknya.
Almabayev adalah seorang Muslim.
Berkenaan dengan keyakinannya itu, ada hal ekstra yang ingin ditunjukkan Almabayev selain kemampuannya bertarung saat berlaga di arena.
"Saya adalah Muslim yang taat selama hidup," ujar Almabayev.
"Seperti yang Anda tahu, nenek moyang kami adalah orang nomaden dan petarung."
"Apa yang ingin saya lakukan buat generasi baru di negara kami adalah menunjukkan apa yang terbaik dari Islam kepada mereka."
Almabayev punya nama julukan yang juga berhubungan erat dengan agama yang dipeluknya.
Petarung kelahiran 25 Januari 1994 itu punya julukan Zulfikar.
Zulfikar adalah pedang pemimpin Islam, Ali bin Abi Thalib.
Nabi Muhammad SAW memberikan Zulfikar kepada Ali pada Pertempuran Uhud.
Ketika memilih julukan itu, Asu Almabayev mengaku senang dengan namanya.
Tetapi, tidak ada alasan khusus yang membuat dia memilih julukan Zulfikar.
"Saya membacanya di buku dan menyukainya," ujar Almabayev soal julukannya.
"Tidak ada alasan spesial karena semua petarung yang lain memiliki julukan yang berbeda-beda."
"Saya hanya menyukai namanya," pungkas jagoan yang pernah menjadi juara interim kelas terbang di M-1 Global dan juara kelas terbang di Naiza FC ini.