Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Jepang Hajime Moriyasu mengatakan bahwa lawan Timnas Indonesia bakal jadi pertandingan yang sulit.
Apalagi suporter bakal memenuhi Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), sehingga ini bisa jadi motivasi tersendiri buat Timnas Indonesia.
Jepang dijadwalkan akan bertandang melawan Timnas Indonesia di laga kelima Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, pada 15 November 2024.
Tim bejulukan Samurai Biru tersebut sebelumnya meraih hasil kurang maksimal dalam laga keempat Grup C.
Jepang hanya mampu menahan imbang Australia di kandang dengan skor 1-1 pada Selasa (15/10/2024).
Baca Juga: PSSI Tegaskan Naturalisasi Pemain Bukan Strategi Jangka Panjang Timnas Indonesia
Melawan Australia memang hasil tak memuaskan, karena mereka tampil di kandang sendiri.
Walaupun dalam laga ketiga sebelumnya mereka mampu mengalahkan Arab Saudi 2-0.
Namun, Hajime Moriyasu tetap tidak puas dengan hasil yang didapatkan anak asuhnya.
Menurutnya, Jepang seharusnya bisa tampil lebih baik.
Untuk itu, setelah mendapatkan empat poin dari dua laga yang dilakoninya.
Media Jepang Nikkan Sports melaporkan bahwa Hajime Moriyasu merenungkan hasil tersebut.
Ia merenung karena Jepang tak mampu mendobrak pertahanan Australia, sehingga hanya mampu menahan hasil imbang tersebut.
“Empat poin tidaklah buruk,” ujar Hajime Moriyasu sebagaimana dikutip BolaSport.com dari laman Media Jepang Nikkan Sports, Minggu (20/10/2024).
“Saya sangat yakin bahwa kami mampu menang di laga tandang di Arab Saudi,” ucapnya.
Pelatih berusia 56 tahun tersebut mengatakan apabila bisa memanfaatkan satu pergantian terakhir.
Jepang harusnya bisa membobol pertahanan Australia, tetapi akhirnya hanya mampu menahan imbang tim berjuluk Socceroos tersebut.
“Kami seharusnya bisa bermain berbeda dengan satu slot pergantian pemain yang tersisa,” kata Hajime Moriyasu.
“Kami seharusnya bisa melakukan lebih banyak,” jelasnya.
Setelah hanya mengemas empat poin, Hajime Moriyasu pun mewaspadai pertandingan tandang lawan Timnas Indonesia.
Jepang bakal menghadapi tim Merah Putih pada November mendatang.
Hajime Moriyasu bersikap hati-hati untuk melawan tim asuhan Shin Tae-yong.
Jepang memang jauh lebih diunggulkan dibandingkan Timnas Indonesia dalam laga kelima Grup C nantinya.
Hal ini karena Wataru Endo dan kawan-kawan saat ini menempati ranking ke-16 dunia.
Sementara itu, Tim Merah Putih saat ini berada di posisi ke-129 dunia.
Tentu saja dari ranking dunia ini, tim asuhan Shin Tae-yong berada jauh di bawah Jepang.
Namun, Hajime Moriyasu sepertinya tak ingin menganggap remeh Timnas Indonesia.
Baca Juga: Hajime Moriyasu Tegaskan Enggan Ubah Komposisi Pemain Jepang Saat Jumpa Timnas Indonesia
Ia justru bersikap hati-hati jelang lawan skuad Garuda ini.
Moriyasu mengaku sudah melihat pertandingan Timnas Indonesia.
Menurutnya, Timnas Indonesia selalu mendapat dukungan dari suporter yang luar biasa.
Bahkan ia menyinggung soal pertemuan Timnas U-19 Indonesia vs Jepang pada perempatan final Piala Asia U-19 2018 lalu.
Saat itu, tim asuhan Indra Sjafri memang menelan kekalahan 0-2 dari Jepang.
Namun, dalam laga tersebut Jepang U-19 baru bisa membobol gawang Timnas U-19 Indonesia pada menit ke-40 dan 70.
Membobol Timnas U-19 Indonesia tak mudah sat itu karena suporter yang hadir di Stadion GBK mencapai 60.154.
Baca Juga: Timnas Indonesia Wajib Waspada, Pelatih Jepang Sedang Eksperimen Taktik Baru
Dukungan untuk timnas kelompok usia saja bisa mencapai 60 ribu, tentu situasi ini dinilai tak akan mudah buat Jepang.
Hajime Moriyasu mengatakan bahwa laga melawan Timnas Indonesia akan sulit di Stadion GBK.
Hal ini karena dengan dukungan langsung dari puluhan ribu suporter yang hadir, tentu Jay Idzes dan kawan-kawan bakal berusaha keras memberikan penampilan terbaiknya.
Untuk itu, ia mewaspadai tim asuhan Shin Tae-yong ini.
“Melihat kualifikasi sebelumnya, dan kualifikasi U-20 beberapa waktu lalu, ada 60.000 hingga 80.000 orang yang hadir,” jelas Moriyasu.
“Ini (lawan Timnas Indoensia) akan menjadi pertandingan yang sangat sulit,” tuturnya.