Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Children Safeguarding di Papua Football Academy, Program Perlindungan Siswa Berstandar FIFA

By Dwi Widijatmiko - Senin, 21 Oktober 2024 | 05:40 WIB
Siswa-siswa Papua Football Academy bersama Bolasport.com dan jurnalis lain dalam acara media visit pada Minggu (19/10/2024) di Timika. (PAPUA FOOTBALL ACADEMY)

BOLASPORT.COM - Dalam membina siswa-siswanya, Papua Football Academy memiliki salah satu kekhasan dibandingkan akademi sepak bola lainnya di Tanah Air yakni program Children Safeguarding.

Children Safeguarding adalah program proaktif untuk melindungi pemain atau siswa selama berada di lingkungan PFA.

Program ini secara khusus bertujuan untuk menciptakan lingkungan PFA yang ramah anak melalui upaya pencegahan, respons, dan desain infrastruktur.

Sejak angkatan pertama siswa hingga sekarang memasuki angkatan ketiga, Papua Football Academy sudah mengimplementasikan program Children Safeguarding.

"Children Safeguarding ini kami adopsi dari program FIFA Guardian," kata Nugroho Setiawan dari Komite Children Safeguarding PFA kepada Bolasport.com pada Minggu (20/10/2024) di Mimika Sports Complex, Timika, Papua.

Ada 5 prinsip FIFA Guardian yang diadopsi oleh PFA.

"Yang pertama adalah selalu memberikan yang terbaik untuk anak-anak," lanjut Nugroho.

"Berikutnya memperhatikan hak anak, memberikan contoh, tanggung jawab semua pihak, dan masing-masing punya peran yang khusus."

Di PFA, standar FIFA Guardian ini dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan.

Dari 5 prinsip standar FIFA Guardian menjadi 8 prinsip yang dipakai oleh PFA.

"Delapan prinsip itu adalah kami selalu memberikan yang terbaik sesuai ketertarikan pemain," papar pria yang juga merupakan pakar keselamatan dan keamanan berlisensi FIFA.

"Menghargai hak dan kebutuhan anak lewat permainan sepak bola."

"Semua aturan diterapkan tanpa pengecualian."

"Juga penyediaan fasilitas dan infrastruktur yang optimal di lingkungan PFA."

"Religius dan bertanggung jawab dan semua pihak yang terlibat wajib bertanggung jawab menerapkan Children Safeguarding."

"Terakhir adalah memastikan peran dan tanggung jawab terdefinisi dan dimengerti dengan baik."

Semua staf di PFA difungsikan sebagai pengganti orangtua siswa selama mereka dibimbing di akademi.

Jadi, para staf ini bertanggung jawab menangani semua bentuk permasalahan yang mungkin dihadapi siswa seusia itu.

Dalam perkembangannya, Children Safeguarding di PFA terus dimodifikasi seturut dengan makin banyaknya siswa yang dibina.

Apalagi, ditambah dengan kian seringnya siswa-siswa PFA melakukan perjalanan dan pertandingan persahabatan di luar Papua.

Mereka jadi sering menghadapi tim dari akademi yang belum menerapkan Children Safeguarding ini.

Dalam hal ini, PFA juga terbuka untuk ikut mengenalkan Children Safeguarding ini kepada akademi-akademi yang belum mengadopsinya.

"Sebelum mengikuti turnamen atau pertandingan dengan akademi lain, kami biasa melakukan komunikasi dulu dengan mereka bahwa PFA menerapkan Children Safeguarding ini."

"Banyak dari akademi lain yang tidak menerapkan hal ini dan mereka kemudian ingin mempelajarinya."

"Terkait hal ini, kami sangat terbuka kalau akademi-akademi yang lain mau ikut mempelajari dan mengimplementasikan Children Safeguarding," pungkas Nugroho.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P