Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Dari Direktur Akademi sampai Kitman, Semua Staf di Papua Football Academy adalah Pengganti Keluarga Siswa

By Dwi Widijatmiko - Selasa, 22 Oktober 2024 | 06:00 WIB
Nugroho Setiawan saat menjelaskan program Children Safeguard Papua Football Academy di Mimika Sport Complex, Minggu (19/10/2024). (MOCHAMMAD RIZKI/NUSANTARA TV)

BOLASPORT.COM - Memiliki program Children Safeguarding, semua staf di Papua Football Academy berperan sebagai pengganti keluarga bagi siswa selama menjalani pendidikan.

Children Safeguarding adalah program proaktif untuk melindungi pemain atau siswa selama berada di lingkungan Papua Football Academy (PFA).

Progran ini secara khusus bertujuan untuk menciptakan lingkungan PFA yang ramah anak.

Lingkungan yang ramah anak dibentuk melalui upaya pencegahan, respons, dan desain infrastruktur.

"PFA membuat program yang proaktif dalam memberikan bimbingan dan pengasuhan supaya anak terhindar dari bahaya," ujar Nugroho Setiawan dari Komite Children Safeguarding di PFA kepada Bolasport.com.

"Salah satu yang utama dalam metode pembinaan kami adalah menghindari pelecehan," lanjut pria yang beberapa waktu lalu sempat juga menjadi anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta Tragedi Kanjuruhan.

Menurut Nugroho, pelecehan yang dialami anak bisa terjadi dalam berbagai bentuk.

Dari kekerasan fisik, kekerasan psikologis, pedofilia, penelantaran anak, sampai bullying.

Dalam menerapkan Children Safeguarding, para staf PFA semuanya berperan sebagai pengganti keluarga siswa selama tinggal di rumah PFA.

Dari Direktur Akademi, pelatih kepala dan asisten pelatih, pegawai PFA, Ketua Asrama, pengawas gym, sampai kitman.

Orang-orang ini bisa dipilih siapa yang paling dipercaya dan bisa menjaga rahasia oleh para siswa untuk berbagi cerita masalah yang mereka alami.

"Karena menjadi pengganti keluarga, kami juga menangani problem-problem keseharian anak pada umumnya," kata Nugroho.

"Dari bolos belajar di sekolah, berkelahi, kehilangan barang, cemas, nakal, atau tidak sopan kepada perempuan."

PFA sangat tegas dalam menjalankan peraturan untuk para siswanya dalam kaitan dengan Children Safeguarding.

Nugroho mengungkapkan bahwa pihaknya sudah pernah mengeluarkan 3 siswa karena melakukan pelanggaran berat dalam hal ini mengonsumsi alkohol.

"Tetapi terkait hukuman ini, kami mengeluarkan mereka dari kesempatan berlatih di PFA."

"Mereka tetap mendapatkan akses untuk bersekolah," pungkas Nugroho.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P