Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Gelandang keturunan Indonesia, Tijjani Reijnders, mengungkapkan bahwa dirinya tidak mempermasalahkan posisinya di AC Milan asalkan bisa mencetak gol dan assist.
Tijjani Reijnders telah menjadi bagian dari AC Milan sejak direkrut pada musim panas 2023.
Perekrutan Tijjani Reijnders tak lepas dari keputusan manajemen AC Milan usai kehilangan Sandro Tonali.
Sebagaimana diketahui Sandro Tonali ditebus oleh Newcastle United dan hal itu meninggalkan lubang besar di lini tengah I Rossoneri.
Berkat kecerdikan dalam memanfaatkan uang pembelian Tonali, AC Milan mampu mengangkut Reijnders.
Reijnders diboyong setelah AC Milan menebus mahar senilai 19 juta euro dari AZ Alkmaar.
Perekrutan pemain keturunan Indonesia dengan darah Maluku tersebut awalnya dipandang aneh oleh pendukung dan pengamat.
Baca Juga: Lionel Messi Siap Hadirkan Petaka untuk Klub Argentina
Pasalnya, sebagian besar dari mereka tidak mengenal sepak terjang Reijnders.
Itu dikarenakan namanya yang jarang dikenal serta bukan gelandang papan atas di Eropa.
Namun, keragu-raguan tersebut terbayarkan dengan performa apik Reijnders dalam musim debutnya bersama AC Milan.
Dengan harga terjangkau, Reijnders bak pemain tengah kualitas elite.
Meski tidak mengantarkan tim menjadi juara, Reijnders telah menjadi jantung dan motor lini tengah klub sejak masih dipegang oleh Stefano Pioli.
Kepercayaan yang diberikan Pioli untuk mengisi pos lini tengah dibuktikan dengan 50 penampilan di semua ajang kompetitif pada 2023-2024.
Di musim tersebut Reijnders berhasil mengemas 4 gol dan mengumpulkan 4 assist.
Baca Juga: Inikah Gol Calon Pemenang Puskas 2024? Mirip Jurus Kapten Tsubasa
Dari catatan penampilan itu, gelandang berusia 26 tahun tersebut ditempatkan dalam 3 posisi berbeda.
Reijnders diturunkan sebagai gelandang serang, tengah, dan bertahan.
Musim lalu, paling banyak ia ditempatkan sebagai gelandang tengah dengan 31 laga di berbagai ajang kompetitif.
Kini, setelah AC Milan mendapuk Paulo Fonseca sebagai pelatih, tenaga Reijnders tetap dipakai.
Tercatat sudah 10 pertandingan dilahapnya dengan 733 menit didapatkan.
Dari jumlah penampilan tersebut, 4 di antaranya peran gelandang bertahan dilakoni gelandang Timnas Belanda tersebut.
Terkait peran sejati yang disukainya, Reijnders mengungkapkannya baru-baru ini.
Baca Juga: Man City Cetak Gol Kemenangan Menit 95, Pep Guardiola Tak Biasa Menang ala Juergen Klopp
Dalam wawancara dengan Tuttomercatoweb menjelang laga Liga Champions kontra Club Brugge, Reijnders membeberkan posisi favoritnya di lini tengah.
"Saya adalah seorang pemain box-to-box, saya berpindah dari satu posisi ke posisi lainnya," ucap Reijnders.
"Saya telah bermain di semua posisi di lini tengah."
"Nomor delapan adalah peran ideal saya, tetapi bukan berarti saya tidak bisa bermain sebagai pemain nomor enam atau 10, itu bukan masalah bagi saya."
"Mister Fonsea yang memutuskan di mana ia membutuhkan saya."
"Saya ingin menjadi pemain yang penting dalam hal gol dan assist," tutur kakak Eliano Reijnders tersebut menambahkan.
Paulo Fonseca sendiri telah memutuskan untuk menurunkan Reijnders sebagai gelandang yang lebih ke depan dalam line-up kontra Brugge di Liga Champions.
Baca Juga: Pemain Keturunan Indonesia Dapat Kartu Merah Kontroversial, Begini Komentar Pelatih AC Milan
Sang pemain ditempatkan di depan Youssouf Fofana dan Ruben Loftus-Cheek.
Reijnders memang bakal melawan turun saat AC Milan menghadapi Brugge.
Hanya saja dirinya akan absen ketika timnya menghadapi Bologna akhir pekan ini.
Itu tak lepas dari kartu merah langsung yang diterimanya dalam kemenangan 1-0 atas Udinese pada akhir pekan lalu dalam lanjutan Liga Italia.