Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Media dalam negeri memberikan sorotan khusus kepada Asosiasi Sepak Bola China (CFA) sebelum Tim Naga bertandang ke markas Bahrain dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Pertandingan krusial tersebut bakal dilangsungkan di Stadion Nasional Bahrain di Riffa, 14 November 2024 mendatang.
Laga ini tentu krusial bagi kedua tim yang sedang rebutan tiket ke putaran final.
Meski begitu, media China sangat khawatir dengan laga ini.
163.com contohnya, mereka sangat khawatir dengan kepemimpinan wasit sebelum laga lawan Bahrain.
Kepemimpinan wasit selalu jadi kontroversi dalam laga-laga Bahrain sebelumnya.
"Asosiasi Sepak Bola China harus berusaha meminta agar tidak dipimpin wasit asal dari negara-negara Arab untuk menghindari keputusan yang kontroversial," tulis 163.com.
Sebagai contoh, kasus ini pernah terjadi saat Bahrain menantang Timnas Indonesia.
AFC sebagai badan tertinggi sepak bola Asia menunjuk wasit dari sesama negara Arab, Ahmed Al Kaf dari Oman.
Timnas Indonesia banyak mendapatkan perlakuan tidak adil dari Al Kaf.
Puncaknya terjadi saat tambahan waktu babak kedua.
Bahrain dibiarkan mencetak gol penyeimbang meski tambahan waktu sudah lewat lebih dari dua menit.
Kemenangan Timnas Indonesia di depan mata pun sirna dan harus puas dengan hasil 2-2.
Usai laga, PSSI sudah menyampaikan protes resmi ke AFC soal kepemimpinan wasit.
Namun protes dari PSSI mendapatkan penolakan dari AFC.
Kepemimpinan wasit asal Oman tersebut menimbulkan reaksi keras dari publik Indonesia.
Netizen pun sampai mengirim ancaman pembunuhan terhadap wasit mengingat kepemimpinannya merugikan Skuad Garuda.
Asosiasi Sepak Bola Bahrain (BFA) bahkan juga ikut kena sorotan tajam dari suporter Indonesia.
BFA pun memanfaatkan momentum dengan mengajukan surat protes resmi kepada AFC.
Mereka meminta laga Timnas Indonesia vs Bahrain dimainkan di luar Indonesia.
Hal ini mengingat terjadinya serangan yang masif kepada BFA, pemain tim nasional, hingga wasit.
Serangan tersebut juga meliputi ancaman pembunuhan.
Kondisi tersebut membuat 163 meminta CFA segera bertindak.
CFA harus mendesak AFC agar pertandingan lawan Bahrain tidak dipimpin wasit asal Arab lagi.
Harapannya tidak akan ada kontroversi dan laga bisa berlangsung sangat adil untuk kedua tim.