Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Dengan usianya kini memasuki tahun ketiga, Papua Football Academy membuka kemungkinan bekerja sama dengan akademi sepak bola elite di Eropa.
Berdiri pada 31 Agustus 2022, Papua Football Academy (PFA) kini sudah mulai membina siswa-siswa angkatan ketiga.
Lulusan angkatan pertama PFA sekarang sudah tersalurkan ke sejumlah Elite Pro Academy klub Liga 1 dan akademi di Jawa.
Mimpi besar tentu muncul dari perkembangan positif ini.
Salah satu impian itu adalah jalan yang terbuka bagi siswa PFA untuk direkrut klub-klub luar negeri.
Claus Wamafma, Direktur & Executive Vice President Sustainable Development PT Freeport Indonesia yang memberikan dukungan penuh pada PFA, mengungkapkan impian ini.
"Memasuki tahun ketiga operasional PFA, sudah ada kerja sama yang terjalin dengan akademi di Asia seperti di Korea Selatan dengan Kwangdong Football Academy," begitu respons tertulis Claus terhadap pertanyaan Bolasport.com soal kemungkinan PFA bekerja sama dengan akademi sepak bola elite di Eropa lewat jaringan internasional yang kuat dari PT Freeport Indonesia (PT FI).
*Ini tidak menutup kemungkinan di tahun-tahun mendatang PFA siap untuk mengembangkan sayapnya ke akademi elite di Eropa."
Dalam kesempatan terpisah saat bertemu langsung dengan media termasuk Bolasport.com di Tembagapura pada Rabu (23/10/2024), Claus Wamafma memberikan jawaban lebih lanjut.
"Saya menyukai ide ada kerja sama antara PFA dan akademi Eropa," ujar Claus.
"Tetapi, PFA ini baru memasuki tahun ketiga. Akademi ini masih muda sekali."
"Kami beruntung punya tim kepelatihan dan manajemen yang bisa merawat anak-anak ini selama tiga tahun terakhir."
"Tentu opsi untuk bekerja sama dengan akademi luar negeri terbuka."
"Saya dapat informasi sudah ada komunikasi-komunikasi terkait saluran bagaimana anak-anak PFA ini bisa sampai ke Eropa dan Australia."
"Suatu hari nanti mungkin akan ke sana tetapi untuk saat ini prioritasnya adalah merawat apa yang sudah ada."
"Dengan masing-masing 30 anak di angkatan pertama, kedua, dan ketiga, jadi hari ini sudah ada 90 anak yang dibina."
"Saya membayangkan dalam 10 tahun ke depan, kami punya 600 anak didik."
"Kalau dari 600 orang itu ada 2 pemain saja yang memperkuat Timnas Indonesia, saya akan selalu menonton di Senayan," pungkas pria kelahiran Manokwari, 23 Juni 1973 ini.