Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Tim legendaris GS Caltex Seoul KIXX belum mampu melepaskan diri dari bayangan kekalahan pada pertandingan pertama Liga Voli Korea 2024-2025.
GS Caltex Seoul KIXX mengawali Liga Voli Korea 2024-2025 dengan jalan yang tidak mulus di mana mereka terlilit hasil minor dengan dua kekalahan beruntun, Kamis (24/10/2024).
Tim yang dilatih oleh Lee Young-taik tersebut kalah telak saat bertandang ke markas Incheon Heungkuk Life Pink Spiders di Incheon Samsan World Gymnasium Korea Selatan.
Pola strategi yang tidak berjalan baik membuat GS Caltex menyudahi pertandingan tersebut melalui straight set dengan skor akhir 0-3 (20-25, 18-25, 24-26).
Pada pertandingan sebelumnya, Gyselle Silva dkk juga menelan kekalahan dengan cara yang sama dari Daejeon JungKwanJang Red Sparks yang memang sudah menjadi sorotan.
GS Caltex tidak berdaya di depan tim yang diperkuat oleh pemain Indonesia Megawati Hangestri Pertiwi tersebut dengan skor 0-3 (18-25, 22-25, 12-25).
Kurang solidnya pertahanan GS Caltex bahkan sudah terlihat sejak menghadapi Red Sparks di mana Megawati mampu mengobrak-abrik mereka dengan tekanan mumpuni.
Megawati menjadi top skor Red Sparks dalam pertandingan itu di mana dia mampu menorehkan 16 poin dengan tingkat keberhasilan serangan mencapai 80 persen.
Untuk pertandingan terkini, tim yang pernah merajai Liga Voli Korea selama sembilan musim beruntun itu juga masih belum mumpuni dengan pertahanan dan receive amburadul.
Baca Juga: Klasemen Liga Voli Korea - Megawati Dkk Digeser Tim Idola dari Puncak Sebelum Hadapi Rival Terlemah
Penyerang legendaris Korsel milik Pink Spiders, Kim Yeon-koung memanfaatkan dengan maksimal celah itu untuk menorehkan poin terbanyak untuk timnya dengan 17 angka.
Menelan dua kekalahan secara beruntun di Liga Voli Korea 2024-2025 tentu menjadi hasil yang jauh dari kata memuaskan bagi seorang Lee Young-taik sebagai juru taktik.
Pria yang pernah menangani tim Indonesia Palembang Bank Sumsel Babel pada Proliga 2022-2023 itu mengakui adanya kelemahan yang belum teratasi.
Kelemahan GS Caltex tersebut adalah pertahanan yang buruk dan kurang berjalannya koneksi antar pemain dari semua lini yang membuat penyerangan tidak maksimal.
"Ini adalah pertandingan di mana kami lengah dalam receive dan pertahanan, karena itu koneksi kami ke penyerang tidak akurat dan akhirnya kalah dalam set penentuan," kata Lee.
"Dalam kasus set ketiga, kami memiliki kesempatan, tapi kami kalah akrena kesalahan dalam melakukan koneksi, masalahnya terletak di sana," imbuhnya, dilansir dari laman The Spike.
Lebih lanjut, Lee juga menyoroti kinerja dua pemainnya yaitu Kim Ji-won di posisi outside hitter dan Lee Yoon-shin sebagai setter yang tampil buruk pada pertandingan itu.
Lee menganggap kedua pemain tersebut untuk bisa lebih terkoordinasi dan terkoneksi lagi guna menjalankan skema serangan yang mematikan.
"Secara keseluruhan, kontrol mereka tidak bagus, kami mencoba untuk menyerang blocking rendah tim lawan, tapi itu benar laga ini berjalan sulit karena receive kami rapuh," ucap Lee.
"Namun demikian, para penyerang harus terhubung dengan cara yang memungkinkan mereka untuk mencetak poin sebaik mungkin, namun kedua pemain ini tidak memiliki kemampuan di area itu," imbuhnya.
Dua hasil minor dari pertandingan tandang ini tidak ingin membuat Lee larut dalam kecewa karena dia akan mengusung misi bangkit menghadapi Suwon Hyundai E&C Hillstate.
Laga melawan juara bertahan musim lalu tersebut harus bisa membuahkan hasil manis lantaran itu menjadi laga kandang pertama GS Caltex.
"Kami telah bermain tandang selama dua pertandingan berturut-turut," ucap Lee menegaskan.
"Tapi pertandingan melawan Hyundai E&C Hillstate adalah pertandingan kandang pertama kami, jadi kami akan mempersiapkan diri dengan baik dengan pola pikir yang baru dan bermain baik," imbuhnya.
Baca Juga: Livoli Divisi Utama 2024 - Boy Arnez Dkk Kalahkan Ganevo untuk Buka Peluang ke Final Four