Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Hierarki AC Milan Salah, Christian Pulisic Seharusnya Jadi Kapten, Bukan Theo Hernandez atau Rafael Leao

By Dwi Widijatmiko - Senin, 28 Oktober 2024 | 05:40 WIB
Dengan sikapnya di atas lapangan, Christian Pulisic dianggap menyalurkan energi positif buat AC Milan. (GABRIEL BOUYS / AFP)

BOLASPORT.COM - Berdasarkan sikap di atas lapangan, Christian Pulisic dianggap seharusnya menjadi kapten AC Milan, bukan Theo Hernandez atau Rafael Leao.

Seperti umumnya sebuah klub, hierarki kapten di AC Milan dibuat berdasarkan durasi pemain berada di klub.

Davide Calabria yang sudah membela klub selama 9 tahun menjadi kapten utama.

Di urutan berikutnya ada Theo Hernandez dan Rafael Leao, yang sama-sama sudah 5 tahun membela AC Milan.

Mike Maignan dan Fikayo Tomori menyusul dengan masing-masing membela I Rossoneri selama 3 tahun.

Lima pemain ini sudah pernah memakai ban kapten AC Milan dalam sebuah pertandingan.

Christian Pulisic baru memasuki tahun keduanya di AC Milan.

Aturan hierarki AC Milan membuatnya tidak masuk hitungan untuk menjadi kapten tim.

Akan tetapi berdasarkan sikap dan kontribusi di atas lapangan, Pulisic seharusnya lebih pantas menjadi kapten Setan Merah ketimbang Hernandez atau Leao.

Pendapat ini disampaikan mantan asisten pelatih Timnas Amerika Serikat di era Juergen Klinsmann, Paolo Stringara.

"Pulisic menjadi pemain yang esensial bagi AC Milan," kata Stringara seperti dikutip dari MilanNews.

"Dia pemain yang dibuat spesial untuk AC Milan karena tim ini dipenuhi gelandang serang."

"Pulisic bisa bermain di mana saja, di sayap kanan, kiri, di belakang striker."

"Dia menjadi pemain yang sesuai ekspektasi saya."

"Waktu saya melihatnya ketika masih berusia 17 tahun, saya pikir dia akan menjadi seorang juara."

"Dalam pendapat saya, ada beberapa pemain di AC Milan, bahkan mereka yang pernah menjadi juara, yang harus mencontoh Pulisic."

"Bagaimana dia membuat dirinya tersedia untuk tim."

"Untuk antusiasme yang dia miliki dan apa yang diberikannya di setiap pertandingan."

"Melihat Theo dan Leao, Anda bisa mengamati dari bahasa tubuh mereka ada sikap seadanya."

"Pulisic bermain dengan gembira, mereka tidak."

"AC Milan pernah punya pemain seperti Gennaro Gattuso."

"Jika memikirkan dia lalu melihat Leao, saya seperti menyaksikan olahraga yang lain."

"Saya bicara soal sikap di atas lapangan. Pulisic membuat perbedaan juga karena dia mendorong pemain lain untuk melakukan lebih baik."

"Dia menyalurkan antusiasme. Theo dan Leao tidak bisa menjadi contoh."

"Tidak heran jika pelatih Paulo Fonseca terkadang tidak memainkan Theo dan Leao."

"Bukan karena dia gila tetapi saya bicara ini sebagai seorang pelatih."

"Di ruang ganti, saya lebih suka pemain yang memiliki semangat dan sikap yang sehat."

"Bayangkan AC Milan dengan Theo dan Leao yang memiliki sikap berbeda, apa yang bisa mereka lakukan."

"Pulisic segera belajar Bahasa Italia setelah bergabung dengan AC Milan."

"Ini maksud saya, semangat dan keinginan untuk menjadi bagian dari AC Milan."

"Christian memiliki semua kualitas ini."

"Jika saya berpikir tentang kapten untuk AC Milan, saya membayangkan dia untuk apa yang telah dilakukannya."

"Bagaimana di bertindak, bagaimana sikap yang dimilikinya."

"Menurut pendapat saya dia mendorong semua bagian ruang ganti yang memiliki semangat," pungkas Stringara.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P