Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kontroversi yang mengelilingi Marc Marquez menjadi ironi setelah pujian yang diberikan legenda MotoGP, Jorge Lorenzo.
Adalah gaya balap Marc Marquez yang menjadi perhatian Jorge Lorenzo.
Jorge Lorenzo sudah tahu sendiri sulitnya meladeni Marc Marquez di lintasan.
Karakter agresif dan tidak segan mengambil risiko Marquez membuat rival-rivalnya akan berpikir dua kali ketika bersaing dengannya.
Lorenzo pun sudah mengalaminya sendiri sejak Marquez menyenggolnya dalam overtake di tikungan terakhir pada balapan MotoGP Spanyol musim 2013.
Padahal itu baru balapan ketiga The Baby Alien di kelas para raja.
Lorenzo bukan satu-satunya pembalap yang meradang. Sesama Alien pada zamannya juga mengeluh.
Pada tahun yang sama Dani Pedrosa memprotes manuver Marquez dalam balapan MotoGP Aragon karena menyebabkan kerusakan kontrol traksi pada motornya.
Valentino Rossi? Sudah menjadi rahasia umum The Doctor tidak senang hingga baru-baru ini menyebut Marquez sebagai pembalap terkotor yang pernah dihadapinya.
Kini, Lorenzo melihat bahwa Marquez lebih dewasa dengan cara balapnya.
Baca Juga: Jadwal MotoGP Malaysia 2024 - Lanjutan Tensi Tinggi Martin Vs Bagnaia, Marquez Kedatangan Musuh Lama
"Secara pribadi, ketika dia tiba di kelas premier, saya tidak terima dengan gaya balapnya," kata Lorenzo kepada La Gazzetta dello Sport pada 12 Oktober lalu, dilansir via AS.com.
"Sekarang dia sedikit menunjukkan lebih banyak rasa hormat, peraturannya lebih ketat daripada 10 tahun yang lalu," imbuh Por Fuera.
Marquez bukannya terbebas dari insiden.
Baru-baru ini, tepatnya dalam balapan MotoGP Thailand pada Minggu (27/10/2024) lalu, Marquez menyenggol Joan Mir hingga melebar keluar lintasan.
Ini menjadi kedua kalinya Mir disenggol Marquez ketika pembalap yang disebut terakhir mati-matian comeback dari posisi belakang pada musim ini.
Ambisi meraih kemenangan dengan cara apapun juga terlihat.
Penalti turun satu posisi dari insiden dengan Mir dijalani Marquez setelah mendahului pembalap lain, membiarkannya menyalip, lalu mendahuluinya lagi.
Saking tidak terasa dampaknya, Marquez sampai dikira belum menjalaninya hingga balapan berakhir dan Steward harus meninjau ulang.
Keputusan Steward untuk tidak menurunkan posisi finis Marquez dikritik karena berpotensi menimbulkan preseden buruk.
Di sisi lain, aksi mengakali peraturan itu menjadi sinyal bahwa semangat untuk bersaing masih ada di dalam diri Marquez.
Musim depan peluang Marquez lebih besar karena akan kembali memperkuat tin pabrikan dan pabrikan yang sedang mendominasi yaitu Ducati.
Kecepatan di atas rata-rata yang dimiliki Marquez masih terlihat dengan pencapaian kompetitif dengan motor lama Ducati yang disunat sana dan sini.
Bagaimana tidak? Saat Marquez konsisten podium dan mampu menang balapan, pembalap Ducati Desmosedici GP23 lainnya sudah syukur jika bisa finis lima besar.
Menurut Lorenzo, koleksi gelar Marquez di semua kelas seharusnya lebih dari delapan seperti yang telah dikumpulkannya sejak 2019.
Laju kuat Marquez terhenti karena cedera parah yang dialaminya pada 2020 dan baru pulih sepenuhnya pada 2023.
Ironisnya, cedera itu disebabkan oleh kecelakaan yang terjadi setelah Marquez mampu merangsek dari posisi belakang ke tiga besar.
"Sejak 2020 dia mengalami banyak kesialan dari aspek fisik," ucap Lorenzo.
"Tanpa kesulitan-kesulitan itu, dia sudah pasti akan memenangi setidaknya 2 atau 3 lebih gelar Juara Dunia."
Marquez masih terpaut satu gelar juara dari Valentino Rossi yang menjadi pembalap tersukses di era modern MotoGP.