Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kontroversi mengelilingi Marc Marquez setelah dua kejadian yang menimpanya pada balapan seri ke-18 MotoGP Thailand akhir pekan lalu.
Kisah Marc Marquez lebih dari sekadar hanya finis di posisi ke-11 dalam balapan MotoGP Thailand yang dihelat di Sirkuit Buriram, Thailand, Minggu (29/10/2024).
Kemalangan hingga drama kontroversial mengiringi laju Marquez dari semula di depan, turun ke belakang, lalu merangsek ke barsan tengah.
Kontroversi dimulai dari insiden antara dirinya dan Joan Mir (Repsol Honda) di Tikungan 3 yang membuat rivalnya itu melebar.
MotoGP Steward menghukum Marquez dengan penalti turun posisi. Meski begitu, Marquez tidak langsung melakukannya.
Si Alien menyalip satu pembalap lagi yakni Takaaki Nakagami (LCR Honda), membiarkan lawannya itu untuk mendahului, lalu menyalipnya lagi.
Steward pun awalnya tidak menyadarinya sehingga posisi finis Marquez turun satu tingkat dari ke-11 menjadi ke-12.
Dokumen resmi balapan yang bisa diunduh laman MotoGP.com pun masih menunjukkan bahwa Marquez finis di posisi ke-12.
Diperlukan peninjauan ulang melalui tayangan ulang setelah balapan bagi Steward untuk mengembalikan posisi Marquez.
Sementara masalah berikutnya adalah terbukanya sebagian ritsleting dari baju balap yang dikenakan Marquez.
Melansir dari The-Race.com, 10 lap terakhir dijalani Marquez dengan kondisi baju balap yang terbuka secara perlahan-lahan.
Pengunci ritsleting pada baju balap Marquez terlepas setelah kecelakaan yang dialaminya mengaktifkan airbag di dalamnya.
Pembalap diharuskan untuk mengenakan perlengkapan lomba mereka secara sempurna setiap kali turun ke lintasan.
Berkaca dari kasus Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) yang berubah menjadi Rambo pada balapan GP Catalunya 2021, penalti tiga detik menjadi hukumannya.
Agar terhindar dari hukuman, pembalap harus segera membetulkan kembali baju balap mereka sebagaimana Jorge Martin pada GP India tahun lalu.
Race Direction bisa mengirimkan pesan singkat ke dasbor pembalap terkait untuk memberi tahu masalahnya.
Tidak diketahui apakah Race Direction menyadarinya kendati penampakan baju balap sang Juara Dunia yang sedikit terbuka muncul di siaran langsung.
Marquez tidak melakukan apa-apa hingga finis dengan posisi ritsleting sudah turun hampir setengah badan.
Sebagaimana diberitakan Crash.net, juru bicara Dorna mengatakan pengecualian bisa dilakukan karena ada variabel-variabel yang diperhitungkan.
Sebagai contoh, jika dianggap Marquez tidak memiliki cukup waktu untuk bereaksi, maka Steward berhak untuk tidak menghukumnya.
Jadi karena kecelakaan menyebabkan kerusakan pada pengaman, Steward memutuskan untuk tidak menghukumnya.
Bagaimanapun penjelasan dari Steward diperlukan agar tidak muncul kebingungan pada masa mendatang.
Protes sudah datang dari Enea Bastanini (Ducati Lenovo) yang sedang bersaing untuk peringkat tiga di klasemen dengan Marquez.
Secara kebetulan, Bastianini berada di belakang Marquez dan Mir saat insiden terjadi sehingga merasa seharusnya dirinya lah yang diberi jalan cuma-cuma.
"Saya berbicara dengan Race Direction untuk mengklarifikasi beberapa hal," kata Bastianini, dikutip dari Paddock-GP.
"Secara teori, Marquez seharusnya menyerahkan posisinya kepada saya, tapi dia ini cerdik."
"Ini mungkin menimbulkan preseden, dan dan meskipun Marc sangat cerdik, ini tetap sesuatu yang perlu dijelaskan lagi."