Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, membandingkan perbedaan sikap Erling Haaland dan Vinicius Junior soal Ballon d'Or.
Nasib sama tidak membuat Erling Haaland dan Vinicius Junior melakukan pendekatan serupa mengenai Ballon d'Or.
Keduanya kembali mendapat nominasi pada gelaran Ballon d'Or tahun ini.
Akan tetapi, Vinicius Junior lebih diunggulkan berkat kemenangan di Liga Champions musim 2023-2024.
Vinicius Junior akhirnya kalah dari Rodri yang membawa tim nasional Spanyol menjuarai Euro 2024.
Hal serupa dialami Erling Haaland saat mendapat nominasi Ballon d'Or tahun lalu.
Rekor golnya dalam semusim belum cukup untuk membuatnya meraih trofi.
Haaland harus menerima kekalahan dari Lionel Messi yang memenangi Piala Dunia 2022 bersama Timnas Argentina.
Baca Juga: Melempem di El Clasico, Real Madrid Khawatir Dapat Mbappe Palsu
Bedanya, Haaland pada saat itu masih bersedia hadir pada malam penganugerahan.
Sementara Real Madrid beserta Vinicius Junior memilih untuk memboikot acara.
Pep Guardiola pun akhirnya ikut angkat bicara setelah kemenangan Rodri menimbulkan kontroversi.
"Jika Vinicius yang menang, ia memang lebih dari layak untuk mendapatnya," ucap Guardiola seperti dilansir BolaSport.com dari Sky Sports.
"Seperti Haaland musim lalu yang tetap bahagia dan memberikan selamat ke Messi," kata sang pelatih.
Hingga saat ini, Vinicius belum menyebut Rodri yang berhasil mengalahkannya.
Sesaat setelah pemenang Ballon d'Or 2024 diumumkan, Vinicius Junior memilih mengunggah hal lain.
Baca Juga: Simpati Karim Benzema untuk Vinicius yang Gagal Juara Ballon d'Or 2024
"Saya akan berusaha 10 kali lipat, mereka tidak akan siap," ucap Vinicus lewat akun Twitternya.
Guardiola sendiri menganggap Vinicius tidak perlu berkecil hati dengan kegagalannya tahun ini.
Pemenang Ballon d'Or selalu dipilih oleh para jurnalis dari seluruh dunia.
Tidak ada kecondongan untuk memilih pemenang dari salah satu negara.
Pendapat orang-orang dari berbagai negara jelas tidak bisa disamaratakan.
Vinicius juga masih muda sehingga ia bisa meraih kesempatan untuk memenanginya di masa depan mengingat usianya baru menginjak 24 tahun.
Ia hanya butuh konsistensi permainan dan pencapaian untuk memperbesar peluang.