Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pengamat MotoGP, Carlo Pernat, mengutarakan pandangan tentang peluang Marc Marquez mengakhiri kompetisi kelas utama musim ini.
Kompetisi MotoGP 2024 tinggal menyisakan dua seri terakhir yang akan digelar di Sirkuit Sepang, Malaysia dan Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol.
Persaingan memperebutkan gelar juara dunia dipastikan mengerucut untuk dua nama, Jorge Martin (Pramac Racing) dan Francesco Bagnaia (Ducati).
Tidak hanya itu saja, tensi panas juga menghinggapi rivalitas untuk menjadi ranking ketiga di mana hal tersebut melibatkan Marc Marquez.
Rider milik Gresini Racing tersebut memang tampil kompetitif sepanjang musim ini meski melaju dengan motor lebih lawas, Ducati Desmosedici GP23.
Total sembilan podium dengan tiga kemenangan sudah dibukukan oleh Marquez hingga menuntaskan 18 balapan pada MotoGP 2024.
Meski peluang meramaikan gelar juara dunia sudah pasti tertutup, ambisi lain ditengarai tersemat di pundak Marquez di akhir musim ini.
Keinginan untuk menyudahi kompetisi di peringkat terbaik tentu akan diupayakan rider 31 tahun itu sebelum melangkah ke tim pabrikan Ducati musim depan.
Akan tetapi, Marquez acap kali mengelak ketika dia ditanya mengenai ambisinya untuk memperebutkan peringkat ketiga di klasemen akhir pembalap.
Saat ini, peraih delapan gelar juara dunia tersebut berada di ranking ketiga dengan raihan total 356 poin.
Posisi Marquez bisa dibilang tidak aman karena dia masih berpotensi tergusur oleh Enea Bastianini, rekan setim Bagnaia dengan selisih 11 poin.
Sebagai seorang pembalap profesional, rider asal Spanyol itu tentu tidak ingin posisinya tergusur oleh Bastianini di akhir musim nanti.
Tak ayal, persaingan antara Marquez dan Bastianini turut mengundang perhatian dari pengamat MotoGP Carlo Pernat untuk berkomentar.
Pria asal Italia tersebut tak menampik Marquez benar-benar tampil kuat musim ini meski di sisi lain masih belum bisa lepas dari kesalahan.
"Marc Marquez sangat kuat, tetapi dia bukannya tak terkalahkan dan bahkan dia membuat kesalahan," kata Pernat, dilansir dari laman Motosan.
Dalam kesempatan yang sama, Pernat menilai bahwa Marquez masih peduli dan berhasrat untuk mengakhiri musim sebagai peringkat ketiga.
Gelagat mengelak yang ditunjukkan Marquez sebelumnya tak ubahnya sebagai sebuah kebohongan semata di depan mantan manajer Valentino Rossi itu.
Hal itu tampak jelas ketika Marquez menjalani balapan terakhirnya di Sirkuit Internasional Chang, Buriram, Thailand pekan kemarin.
Pemilik nomor 93 itu rela kembali ke lintasan untuk mendapatkan beberapa poin usai mengalami crash pada sesi balapan utama.
"Dia sangat peduli dengan posisi ketiga, dan tidak sedikit," ucap Pernat menjelaskan.
"Jika tidak, dia tidak akan kembali ke motornya pada hari Minggu di Buriram dan melaju seperti itu setelah kecelakaan untuk mencetak beberapa poin."
Bagi Pernat, Marquez benar-benar memainkan watak pinokio demi mengejar ambisinya meraih peringkat ketiga di akhir musim ini.
Sosok Pinokio dipakai untuk menganalogikan situasi Marquez, di satu sisi dia sangat berhasrat mengejar ranking ketiga, dan pada saat yang lain dia mengelaknya.
"Ketika Marquez mengatakan bahwa dia tidak peduli dengan posisi ketiga, menurut saya dia seperti Pinokio," ucap Pernat menegaskan.
"Tidak ada pembalap yang tidak peduli, dan mari kita bersikap realistis."
"Finis ketiga juga berarti menghasilkan banyak uang dan uang tidak pernah menjadi masalah bagi para pembalap."
"Bahkan jika mereka sudah memiliki cukup uang untuk menikmati hidup dengan cara apa pun," imbuhnya.