Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Bencana banjir bandang yang melanda region Valencia di Spanyol membuat seri balap terakhir MotoGP 2024 harus berpindah tempat.
Sirkuit Ricardo Tormo di Valencia, Spanyol, telah menjadi tuan rumah tetap untuk balapan terakhir MotoGP sejak 2002 dan hanya terputus sekali ketika pandemi pada 2020.
Lintasan dengan layout berlawanan arah jarum jam dan level grip yang cenderung rendah karena cuaca yang dingin menjadi tantangan bagi para pembalap.
Akan tetapi, bencana alam yang menewaskan 150 orang lebih itu membuat balapan harus dipindah.
Alasan kemanusiaan mendorong para pembalap untuk menolak rencana balapan di tanah yang sedang berduka.
"Berlomba di sana tidak masuk akal bagi saya," kata pembalap Spanyol tersukses di MotoGP, Marc Marquez (Gresini Racing), seperti dinukil dari GPone.com.
Pengorbanan besar bahkan rela dilakukan, salah satunya oleh Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) yang peluang juaranya dipertaruhkan.
"Bahkan jika harus gagal meraih tujuan utama saya yaitu memenangi gelarnya, saya tidak mau berlomba di Valencia saat ini," imbuhnya.
Baca Juga: MotoGP Malaysia 2024 - Respons Iannone yang Sempat Kebingungan dengan Perubahan Motor MotoGP
Melansir dari Motorsport, rencana awalnya sebenarnya tetap berlomba di Valencia tetapi dengan tanggal yang dimundurkan.
Seharusnya berlangsung pada 15-17 November 2024, GP Valencia hendak ditunda sepekan sehingga berlangsung pada 22-24 November 2024.
Akan tetapi, pembahasan bergerak ke opsi lainnya.
Meski balapan terakhir kemungkinan akan tetap ditunda, kejuaraan musim ini akan ditutup di salah satu dari empat sirkuit lain yang sedang dipertimbangkan.
Empat sirkuit alternatif itu adalah Sirkuit Lusail di Qatar, Sirkuit Algarve di Portugal serta Sirkuit Jerez dan Sirkuit Catalunya di Spanyol.
Sementara itu, media Spanyol lainnya yaitu Diario AS menunjuk satu opsi lain yaitu Sirkuit Aragon yang juga terletak di Negeri Matador.
AS juga menambahkan bahwa Sirkuit Jerez dan Sirkuit Catalunya menjadi dua kandidat terkuat sebagai venue pengganti untuk balapan terakhir.
Bagi Bagnaia, Jerez dan Catalunya punya rekam jejak bagus karena musim ini dia memenangi balapan GP di kedua seri itu.
Di Jerez Bagnaia bahkan selalu menang balapan hari Minggu dalam tiga musim terakhir. Sosok yang akrab disapa Pecco itu juga menjadi pemenang di Lusail, Qatar.
Bagnaia sendiri lebih membutuhkan kemenangan karena masih tertinggal 17 poin dari pemuncak klasemen sementara, Jorge Martin (Prima Pramac).
Adapun Martin, di antara lima sirkuit yang dipertimbangkan, kemenangan GP diraihnya di Algarve kendati dia juga menang sprint di Jerez dan Qatar.
Secara hitung-hitungan, Martin tidak perlu menang. Cukup selalu finis kedua dan gelar juara tetap menjadi miliknya meski Bagnaia selalu menang.
Alhasil, bahkan kemenangan dalam sprint yang mana poin kejuaraannya cuma setengah dari grand prix, tetap akan memperkuat peluang Martinator.
Sedangkan di Aragon, jagoan utamanya bergeser ke Marc Marquez.
Dalam kunjungan terakhirnya, si Semut dari Cervera melakukan sapu bersih dengan pole position serta kemenangan pada sprint dan balapan GP.
Marquez sendiri sudah tidak mungkin menjadi Juara Dunia. Misi si Alien adalah menjaga peringkat ketiga dari ancaman Enea Bastianini (Ducati Lenovo).