Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap Prima Pramac, Jorge Martin, tak ingin terlena setelah mencetak match point dalam persaingan untuk gelar juara dunia MotoGP 2024.
Jorge Martin mendekatkan diri dengan mimpinya untuk menjadi juara dunia setelah hasil sprint MotoGP Malaysia yang digelar di Sirkuit Sepang, Malaysia, Sabtu (2/11/2024).
Keunggulan poin di klasemen sementara didapatkan Martin berkat hasil kemenangan pada saat rival utamanya yaitu Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) gagal finis.
Meski kalah dalam persaingan sengit di kualifikasi, Martin dapat membalas dengan salah satu kekuatan yang dimilikinya yaitu melesat saat start.
Lagi-lagi Martinator mendahului Bagnaia meski sang juara bertahan berhasil mendapatkan pole position.
Dengan mendapatkan posisi terdepan setelah start, Martin mendapatkan keuntungan untuk mengatur ritme balapan.
Kendati tidak dapat membuka jarak seperti biasanya, Martin terbantu dengan kesalahan Bagnaia yang terjatuh di Tikungan 9 pada lap ketiga.
Gagal finisnya Bagnaia membuat selisih poin antara kedua pembalap di klasemen sementara bertambah dari 17 poin menjadi 29 poin.
Bagi Martin, dia bisa mengunci gelar juara sejak balapan MotoGP Malaysia yang akan digelar pada Minggu (3/11/2024) besok.
Syaratnya, Martin harus menambah keunggulan poinnya menjadi 38 poin agar tidak dapat disamakan oleh Bagnaia di seri terakhir.
Tambahan 9 poin bisa dicapai jika Martin memenangi balapan sementara Bagnaia finis di posisi ketiga atau lebih buruk.
Ya, bahkan sekadar podium pun tidak cukup bagi Nuvola Rossa untuk menjaga peluang meraih tiga gelar beruntun di kelas para raja.
Dalam kalimatnya di parc ferme setelah balapan, Martin terlihat senang.
Meski begitu, dia mengingatkan bahwa belum saatnya berpesta ataupun mengharapkan gelar juara akan diamankan.
"Terima kasih Malaysia, akhir pekan berlangsung luar biasa sejauh ini," kata Martin.
"Balapannya sulit, saya start dengan baik tetapi meski dengan ritme 1:57 yang mana sebuah rekor, Pecco (Bagnaia) dan Marc (Marquez) sangat dekat dengan saya."
"Begitu saya melihat Pecco terjatuh, saya mencoba mengatur gapnya. Marc mulai mengejar jadi saya harus benar-benar tampil dengan presisi, dengan fokus."
Menjaga fokus penting bagi Martin karena kesalahan sedikit pun juga bisa membuyarkan peluangnya.
Alhasil, alih-alih melakukan selebrasi terlalu cepat ataupun memikirkan kans juaranya, Martin menaruh perhatiannya kepada publik negaranya yang sedang dilanda bencana.
Banjir bandang melanda Negeri Matador, utamanya di region Valencia yang seharusnya menjadi tuan rumah untuk balapan terakhir musim ini.
Setidaknya 150 orang tewas dalam musibah tersebut.
"Mudah untuk membuat kesalahan. Besok juga begitu. Jadi tetap fokus," kata Martin.
"Hari ini doa saya tertuju kepada Valencia yang mana publik negara saya. Jadi tidak ada perayaan hari ini, besok adalah hari yang penting."