Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Tanda tanya dan kekhawatiran masih mengiringi kelangsungan seri balap terakhir untuk MotoGP 2024.
Rencana untuk penutupan MotoGP 2024 harus berubah total setelah banjir bandang yang melanda region Valencia.
Valencia seharusnya menjadi tuan rumah untuk seri balap terakhir dengan Sirkuit Ricardo Tormo menjadi arena perlombaan pada 15-17 November 2024.
Selain itu ada pula acara penganugerahan MotoGP Award pada malam hari setelah balapan di mana wajah baru ajang balap motor grand prix ini juga diperkenalkan.
MotoGP yang baru. MotoGP dari hari esok. Demikian jargonnya.
Akan tetapi, angan-angan untuk masa mendatang harus dikesampingkan karena kuasa alam yang memaksa terjadinya perubahan rencana.
Ratusan jiwa melayang karena banjir di Valencia sehingga melakukan pesta di tengah duka sudah sepatutnya tidak dilakukan.
Balapan terakhir lantas digeser ke arah utara. Masih di Spanyol tetapi ke region Catalunya dengan Circuit de Barcelona-Catalunya.
Baca Juga: Saking Unggulnya, Luca Marini Anggap Ducati Hancurkan Kompetisi MotoGP
Sirkuit Catalunya akan kembali menyambut balapan MotoGP untuk hajatan kedua musim ini setelah GP Catalunya yang dihelat pada 24-26 Mei lalu.
"Kami berpikir Barcelona adalah lokasi terbaik," terang Chief Sporting Officer Dorna Sports, Carlos Ezpeleta, kepada MotoGP.com.
"Itu karena kedekatan dengan Valencia, karena orang-orang pergi ke Valencia dengan melewati Barcelona, terutama bagi penggemar."
Rencananya tanggal balapan tidak akan berubah.
Kepastian digelarnya seri balap penutup di Catalunya tinggal menunggu finalisasi karena masih diperlukan koordinasi dan izin dari pemerintah setempat.
Namun, ketika konfirmasi yang ditunggu belum hadir, muncul kabar buruk dari kampung halaman Marquez bersaudara dan kakak-adik Espargaro itu.
Seperti dikutip dari Crash.net, banjir juga ikut melanda Catalunya pada Senin (4/11/2024) meski belum separah Valencia.
Meski begitu, lalu lintas terlihat lumpuh di sejumlah titik dengan genangan air yang mencapai tinggi kendaraan bermobil dalam video yang beredar di dunia maya.
Aemet atau Badan Meteorologi Nasional Spanyol pun mengeluarkan peringatan dengan tingkat bahaya ekstrem.
Spanyol memang mengalami bencana banjir terburuk di era modern karena kerusakan masif yang ditimbulkan hingga banyaknya korban jiwa.
Bahkan rencana menggelar balapan di Catalunya yang notabene masih menjadi bagian dari Negeri Matador mendapatkan reaksi negatif dari sejumlah pembalap, utamanya tuan rumah.
"Bagi saya, (dari sudut pandang etis), akan menjadi sebuah kesalahan untuk menggelar balapan terakhir pada musim ini di Spanyol," ujar Marc Marquez, melansir dari GPOne.com.
"Kita harus melihat sisi humanisme dan saya tidak setuju kita harus pergi ke sirkuit manapun di Spanyol. Kita harus berlomba di luar Spanyol," tukas Pedro Acosta.
Tidak semua mengekspresikan simpati mereka dengan penolakan.
Jorge Martin selaku harapan Spanyol untuk gelar juara dunia di kelas para raja saat ini makin bersemangat jika bisa tetap mengakhiri musim di rumah.
Persaingan antara Martin dan sang juara bertahan, Francesco Bagnaia, belum berakhir.
"Akan menyenangkan untuk berada di rumah. Akan ada banyak orang yang ada di sana untuk mendukung saya," kata Martin.
"Tentunya, ini tetap bukan hari yang baik bagi warga Spanyol, setelah semua hal yang terjadi di sana. Jadi podium ini untuk mereka."
"Saya akan berusaha untuk memenangi gelarnya bukan untuk saya tetapi untuk mereka, tim saya, dan orang-orang di sekitar saya. Mereka pantas mendapatkannya."
Dua sirkuit di luar Spanyol sebenarnya sempat masuk ke dalam kandidat. Keduanya adalah Sirkuit Algarve di Portugal dan Sirkuit Lusail di Qatar.
Secara wilayah, Portugal paling dekat karena bertetangga dengan Spanyol.
Baca Juga: Bastianini Setengah Hati Mau Jadi Sekutu Francesco Bagnaia di Seri Pamungkas