Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Penyerang Real Madrid, Kylian Mbappe, secara blak-blakan menolak menjadi penyerang tengah. Ini semakin membuktikan omongan dari eks pemain El Real, Karim Benzema.
Hubungan Kylian Mbappe dan Real Madrid semakin memanas akhir-akhir ini.
Awal karier Mbappe di Real Madrid nyatanya tidak berjalan seperti yang diharapkan.
Didaratkan dari PSG dengan status bebas transfer, ekspektasi besar ada di pundak penyerang asal Prancis tersebut.
Mbappe digadang-gadang bisa memberikan jaminan gol bagi Madrid seiring ketiadaan penyerang tengah.
Namun, apa daya justru penampilan inkonsisten yang diberikan oleh Mbappe kepada klub ibu kota Spanyol.
Kendati mampu menghasilkan 8 gol dan mengemas 2 assist dari 14 laga di semua ajang kompetitif, Mbappe dinilai masih belum memenuhi harapan klub.
Baca Juga: Kesulitan Ikuti Jejak Cristiano Ronaldo, Kylian Mbappe Malah Dituduh Hancurkan Real Madrid
Apalagi dalam dua laga terakhir Madrid, pemain berusia 25 tahun itu malah mejan.
Pada laga kontra Barcelona dan AC Milan, Mbappe sama sekali tidak tampak perannya.
Dari dua laga penting tersebut, El Real dibuat kalah back-to-back di Santiago Bernabeu.
Dua kekalahan di kandang sendiri tersebut membuat perjalanan Madrid baik di Liga Spanyol dan Liga Champions kian sulit.
Tak ayal jika Mbappe disorot tajam mengingat sosoknya yang menjadi penyerang utama tim asuhan Carlo Ancelotti.
Beberapa pihak menilai dirinya kesulitan beradaptasi sepenuhnya dengan gaya permainan tim racikan Carlo Ancelotti.
Terbaru, dikutip BolaSport.com dari Diario Sport, Mbappe tidak tertarik sama sekali bermain sebagai penyerang tengah Madrid.
Baca Juga: Pacar Federico Valverde Ngamuk Usai Real Madrid Kalah, Mbappe dan Ancelotti Jadi Sasaran Tembak
Secara terang-terangan Mbappe menolak dijadikan ujung tombak utama tim.
Ia justru ingin dikembalikan ke posisi naturalnya, winger kiri.
Sebagaimana diketahui pos winger kiri sudah diklaim oleh rekannya dari Brasil, Vinicius Junior.
Hal ini tentu membuat Ancelotti selaku pelatih perlu memutar otaknya dalam meramu strategi.
Di samping itu Don Carlo harus menemukan solusi terbaik untuk memaksimalkan potensi dari Mbappe.
Jika tidak kunjung bisa meraihnya, maka hal ini tentu bisa menggangu internal tim.
Gesekan horizontal sesama pemain berlabel bintang di ruang ganti tim perlu dipikirkan mengingat itu juga akan memengaruhi perjalanan Madrid di musim ini.
????????????️ Karim Benzema: ""The problem for me is that Mbappé is not a center forward."
— EuroFoot (@eurofootcom) November 5, 2024
"Every time he plays with France from '9' he is not right, it is not his position."
"The problem is that on the left there is another footballer who is at the same level."
"And you can't put… pic.twitter.com/U80C9RPlNn
Baca Juga: Lupakan Erling Haaland dan Kylian Mbappe, Monster Ciptaan Ruben Amorim Lebih Ganas dari Siapapun
Di lain pihak, performa buruk yang dialami Mbappe mendapat tanggapan dari eks kompatriotnya di Prancis, Karim Benzema.
Karim Benzema, yang juga eks penyerang utama Madrid, menilai Mbappe memang sepantasnya tidak berperan sebagai striker.
Omongan dari mantan bomber nomor 9 Madrid itu seolah membuktikan apa yang terjadi dengan Mbappe saat ini.
"Bagi saya, Mbappé bukanlah pemain nomor 9," ucap Benzema.
"Dia adalah pemain sayap kiri."
"Namun, masalahnya adalah di sayap kiri, ada Vinicius Junior."
"Mbappe tahu bahwa ada banyak tekanan di Real Madrid."
Baca Juga: Kylian Mbappe Jadi Penyerang Tengah di Real Madrid karena Bukan Winger Terbaik di Dunia
"Di Madrid, jika Anda menjalani dua atau tiga pertandingan tanpa gol, mereka akan membunuh Anda."
"Saya pikir dia harus belajar untuk menerima hal ini. Ia harus memberikan kesan yang baik dalam pertandingan."
"Setiap pertandingan adalah pertandingan yang baru, dan ia harus mencetak gol karena mereka mendatangkannya hanya untuk mencetak gol," ujar penyerang yang kini membela Al Ittihad tersebut mengakhiri.