Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Jepang, Hajime Moriyasu angkat bicara soal kekuatan Timnas Indonesia.
Timnas Indonesia dan Jepang bakal berduel dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Skuad Garuda bakal menantang Jepang di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 15 November 2024.
Timnas Indonesia datang dengan wajah jauh berbeda.
Pasalnya, banyak pemain Skuad Garuda yang kini tampil di Eropa.
Hal ini terjadi usai PSSI mulai intensif melakukan kebijakan naturalisasi sejak 2020.
Kini sudah ada 14 pemain keturunan Eropa yang memperkuat Timnas Indonesia.
11 dari 14 pemain tersebut tampil di kompetisi Eropa.
Baca Juga: Tak Ingin Kalah, Pelatih Jepang Ansitipasi Timnas Indonesia Buat Kejutan
Kebijakan tersebut dapat sorotan dari Hajime Moriyasu selaku juru taktik Samurai Biru.
Pelatih 56 tahun tersebut mengaku bahwa Timnas Indonesia semakin kuat.
Hal tersebut belum pernah dilakukan Jepang sebelumnya.
Selain itu, Indonesia juga merupakan negara yang memiliki budaya sepak bola yang bergairah.
Juru taktik asal Shizuoka tersebut mengaku bahwa laga lawan Timnas Indonesia bakal menyulitkan timnya.
"Kami belum pernah menambah kekuatan seperti yang dilakukan oleh Indonesia sebelumnya," ujar Hajime Moriyasu dilansir BolaSport.com dari Nikkan Sport.
"Kami juga memperkuat tim kami di berbagai negara."
"Negara ini (Indonesia) memiliki budaya sepak bola yang bergairah sejak awal."
"Ini adalah bagian dari upaya penguatan, dan sebagian besar pemain naturalisasi aktif di Eropa."
"Dan pemain berbakat mengisi sebagian besar posisi awal sebagai perwakilan Indonesia."
"Menjadikan tim yang lebih kuat dari sebelumnya."
"Kami juga aktif di Eropa, tetapi kami menyadari bahwa ada pemain Indonesia yang berjuang di panggung yang sama."
"Ini akan menjadi pertarungan yang sulit," lanjutnya.
Hajime Moriyasu juga mewaspadai pemain Timnas Indonesia yang bisa bertahan dengan baik.
Selain itu, ia juga mewaspadai potensi serangan balik cepat Skuad Garuda.
"Tim ini mampu bertahan dengan baik dan menyerang dengan cepat," ujar Hajime Moriyasu.
"Dan juga melakukan pressing ketat langsung dari depan untuk mencegah lawan mencetak gol."
"Kita tidak boleh berasumsi bahwa ini adalah masalahnya," tutupnya.