Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Dua jagoan baru di kelas welter dan kelas menengah unjuk gigi dengan meraih kemenangan finis atas sosok veteran dalam UFC Vegas 100.
Dimulai dari Carlos Prates, petarung Brasil itu sukses menegaskan status sebagai penantang baru di kelas welter setelah meraih kemenangan di laga utama UFC Vegas 100.
Carlos Prates mengalahkan petarung veteran, Neil Magny, dalam duel di UFC APEX, Nevada, Amerika Serikat, Sabtu (10/11/2024) malam waktu AS atau Minggu pagi waktu Indonesia.
Datang dengan membawa tren 10 kemenangan beruntun di semua ajang, petarung berjuluk Nightmare alias Mimpi Buruk itu tampil agresif sejak ronde pertama.
Kesempatan terbuka bagi Prates setelah pukulan tangan kanannya mengenai Magny dan membuat lawan sempoyongan.
Magny bukan petarung sembarangan.
Meski kalah 3 kali di 7 laga terakhir, mantan tentara AS itu masih memegang rekor kemenangan terbanyak (22) di kelas welter UFC.
Reputasi oke juga membuat Magny sering menjadi 'penjaga gerbang' karena diadu dengan jagoan anyar yang berharap terobosan ke persaingan untuk gelar juara.
Namun, Magny kepayahan begitu terkena pukulan Prates dengan telak. Upayanya untuk melawan dengan clinch, bantingan, hingga tendangan lutut tidak berarti apa-apa.
Baca Juga: Sekarang di UFC, Reinier de Ridder Mengaku Cari Perkara Tantang Anatoly Malykhin di ONE Championship
Magny bahkan ambruk karena pingsan setelah pelipisnya terkena tinju Prates ketika disudutkan ke dinding oktagon pada akhir ronde pertama.
Kekalahan juga dialami veteran UFC lainnya, Gerald Meerschaert, saat ditantang pendatang baru yaitu Reinier de Ridder di laga co-main event.
Pertarungan berjalan dengan cukup seimbang dengan kedua petarung saling merebut momentum untuk meraih kemenangan.
Meerschaert, punya rekor 55 pertarungan (37-18), mengambil inisiatif dengan tinjunya. De Ridder merespons dengan melakukan bantingan setelah beberapa kali terkena pukulan.
Duel lantai terjadi tetapi tidak lama. Meerschaert menekan dalam pertarungan berdiri.
Meski pukulan GM3 lebih banyak kena, justru Kesatria Belanda yang dapat mengejutkan dengan satu serangan yang membalikkan keadaan.
Meerschaert makin berada dalam bahaya saat terhantam pukulan siku yang dilanjutkan dengan hook kiri dari mantan juara dua divisi di ONE Championship itu.
GM3 terjatuh! Hampir saja De Ridder mengikuti jejak Khamzat Chimaev dengan kemenangan finis pada ronde pertama Meerschaert atas dalam debut di kelas menengah UFC.
Baca Juga: UFC Sambut Kesatria Belanda, De Ridder Pede Adu Grappling dengan Chimaev hingga Kudeta Du Plessis
Akan tetapi, Meerschaert terhindar dari nasib miris seperti ketika dibuat KO dalam 17 detik oleh Chimaev pada 2020 silam.
Sejatinya cuma bisa bertahan dengan memegangi kaki De Ridder sembari dihajar, Meerschaert selamat karena bel akhir ronde berbunyi.
Apes, selamat karena bel, Meerschaert kemudian berakhir seperti kalah dua kali dalam sekali bertanding.
Meski dapat membalas pada ronde kedua dengan memegang kendali dalam pertarungan bawah, jagoan finis tersebut kembali dibuat tak berdaya pada ronde ketiga.
Kali ini De Ridder dapat mengakhirinya.
Setelah bantingan sukses dengan menjegal satu kaki Meerschaert, De Ridder memiting leher dan bahu lawan dengan teknik arm triangle choke hingga tap out.
Padahal dalam kartu skor yang dibagikan UFC, Meerschaert unggul atas De Ridder pada ronde kedua sehingga keduanya dalam posisi seimbang menuju ronde pamungkas.
Meerschaert kembali merasakan kalah setelah mampu menang di dua laga sebelumnya.
Adapun Bagi De Ridder, kemenangan ini membuka jalan bagi petualangan barunya setelah dahulu menjadi salah satu petarung MMA paling dominan di luar UFC.
HASIL UFC VEGAS 100
Kartu Utama
Kartu Awal
Baca Juga: Anak Baru di UFC, Reinier de Ridder Yakin Bisa Timbulkan Kerusakan di Divisinya Khamzat Chimaev