Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Tunggal putra Indonesia, Chico Aura Dwi Wardoyo, harus kembali mengalami early exit alias kalah dini setelah tersingkir di babak pertama Kumamoto Masters Japan 2024.
Chico Aura Dwi Wardoyo dikalahkan wakil tuan rumah, Koki Watanabe, dalam laga babak pertama Kumamoto Masters Japan 2024 di Kumamoto Prefectural Gymnasium, Kumamoto, Jepang, Rabu (13/11/2024).
Kekalahan dengan skor rubber 12-21, 21-18, 18-21 diderita Chico dari pemain berperingkat 11 dunia tersebut.
Pertandingan sebenarnya berjalan cukup seimbang pada awalnya. Kedua pemain bergantian mencetak poin di awal.
Di pertemuan sebelumnya pada babak 32 Besar Korea Open 2023, Chico dan Watanabe bertarung hingga rubber game sebelum pemain Jepang menang dengan skor 21-19, 19-21, 11-21
Watanabe memimpin hingga 5-2 berkat keterampilan dalam mengecoh Chico dengan bola-bola tipuan ke depan net.
Beberapa kali juara Canada Open 2024 itu menyentuh kok dengan pelan saat dikira akan memberi drive kencang sehingga Chico mati langkah.
Chico merespons dengan bermain menekan. Kampiun Malaysia Masters satu kali tersebut tidak membiarkan Watanabe mengembangkan permainan.
Area netting yang sebelumnya menjadi titik lemah coba dikuasai oleh Chico. Hasilnya, Chico berbalik unggul 9-7.
Sayangnya sejumlah pengembalian yang sedikit keluar dari Chico membuatnya tertikung di interval dengan skor tipis 10-11.
Alih-alih mengejar, Chico tertekan sendiri.
Salah satu celah yang dieksploitasi Watanabe adalah area kanan belakang dari Chico dengan lob-lob ke sana untuk memancing pengembalian yang lemah atau bahkan angka.
Watanane terus menambah angka. Chico pun hanya mendapat dua poin lagi hingga berakhirnya gim pertama dengan skor 12-21.
Chico merespons pada gim kedua. Kali ini dia dapat membongkar permainan Watanabe hingga smes-smes mematikan keluar.
Tak cuma sekali Watanabe harus terbang untuk menjangkau pengembalian Chico tetapi sia-sia. Kedudukan pun dibalikkan Chico di paruh gim dari 8-10 menjadi 11-10 lalu 13-11.
Sempat disamakan di 16-16, Chico menjaga momentumnya. Memenangi area depan menjadi kunci. Tiga poin beruntun didapatkannya untuk menjauh lagi dengan 19-16.
Game point didapatkan Chico di skor 20-17. Sebuah bola silang yang mendarat di dekat garis samping dari Chico membuat laga berlanjut ke rubber game.
Chico melanjutkan performa kuat menuju gim penentuan. Kesempatan untuk menuntaskan kebangkitannya terbuka setelah keunggulan skor terbuka di 8-4.
Paruh gim ketiga pun dicapai Chico dengan keunggulan nyaman 11-7. Namun, entah bagaimana Watanabe dibiarkan menekan.
Setelah skor 12-10, Chico kehilangan lima poin berturut-turut yang membuatnya tertinggal tiga angka di 12-15.
Setelah skor 13-16 di mana dia terjatuh saat berusaha mengembalikan bola silang Watanabe, Chico meminta perawatan medis.
Chico melanjutkan perjuangannya. Dia justru dapat menyamakan skor di 16-16. Pukulan lawan yang keluar membuat Chico memimpin lagi 17-16.
Laga masih ketat hingga 18-18. Sayangnya Chico lengah. Dua bola lob Watanabe membuatnya kecolongan hingga tertinggal 18-20 di match point.
Dan lagi. Lob dari Watanabe gagal dikembalikan Chico yang kali ini ragu-ragu menembak bolanya masuk atau keluar. Berakhir sudah perjuangannya.
Bagi Chico kekalahan ini memperpanjang tren negatifnya. Pasalnya, dalam 13 event individual terakhir, dia cuma sekali lolos hingga perempat final atau lebih.
Chico telah keluar dari rank 30 besar dunia. Dia tertahan di peringkat 32 dengan poin yang tidak akan bertambah ataupun berkurang pekan depan.