Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani, mengambil hikmah dari penampilannya di Kumamoto Masters Japan 2024 yang harus berakhir prematur.
Putri Kusuma Wardani harus angkat koper setelah dikalahkan Riko Gunji (Jepang) pada babak pertama Kumamoto Masters Japan 2024.
Sudah mampu menang pada gim pertama, Putri KW berakhir kalah dengan skor 21-18, 10-21, 14-21 dalam laga di Kumamoto Prefectural Gymnasium, Kumamoto, Jepang, Rabu (13/11/2024).
Dalam keterangan pasca-pertandingan, Putri mengaku terbawa permainan pasif Gunji yang merupakan rivalnya sejak junior.
Gunji adalah Juara Dunia Junior pada 2019.
Putri belum pernah menang atas Gunji sejak jumpa perdana di perempat final Kejuaraan Dunia Junior 2019 dan kemudian di babak 16 besar Indonesia International Challenge 2022.
"Lawan bermain dengan hanya menunggu, meladeni pukulan saya," kata Putri dalam keterangan pasca-pertandingan melalui PBSI."
"Saya memaksa untuk menyerang tapi banyak keluar. Selain itu, smes saya tidak bisa mematikan dia jadi terbawa nafsu dan tidak sabar."
Kekalahan ini memperpanjang catatan buruk Putri dari Gunji yang sejatinya masih berkutat di level turnamen Internationa Challenge/Series dan BWF Tour Super 100.
Dibandingkan Gunji, transisi Putri ke level senior memang lebih mulus walau terjadi di tengah pandemi Covid-19.
Putri telah berhasil merengkuh trofi di BWF World Tour pada 2021 setelah kesuksesan yang diraih di Spain Masters Super 300.
Akhir pekan lalu Putri juga naik ke podium juara setelah menjadi kampiun Korea Masters 2024 (Super 300) untuk mengakhiri paceklik gelar selama dua tahun.
Adapun koleksi trofi Gunji sampai sekarang masih mentok di Super 100 walau secara jumlah gelar dia (9) lebih banyak daripada Putri (5).
Putri sendiri sempat mengalami pasang surut performa.
Sempat digadang-gadang bakal menjadi andalan baru di tunggal putri, pemain jebolan PB Exist itu terjebak dalam rentetan hasil buruk.
Putri sampai tidak masuk ke dalam skuad Indonesia yang merebut medali perak di Uber Cup 2024 pada Mei lalu.
Setelah menunjukkan sinyal-sinyal kebangkitan, Putri akhirnya mendapatkan kembali momentum dengan rangkaian hasil yang kompetitif.
Dari 10 turnamen terakhir, Putri 7 kali mencapai perempat final atau lebih, 3 kali menembus final, dan 1 kali menjadi juara.
Peringkat Putri pun naik hingga pekan ini bertengger di posisi 19 dunia.
Putri pun mensyukurinya. Lebih-lebih, tren positif dibangun tepat saat siklus Olimpiade dimulai kembali setelah berakhirnya Paris 2024 pada Agustus lalu.
Tampil di Olimpiade Los Angeles 2028 menjadi mimpi Putri.
"Di luar hasil ini, menurut saya perjalanan tahun ini, naik turunnya cukup memuaskan bagi saya," kata pemain berusia 22 tahun tersebut.
"Di awal tahun memulai dari bawah sampai akhirnya bisa mendapatkan beberapa podium di akhir tahun."
"Target panjang saya pastinya ingin tampil di Olimpiade 2028 jadi dari sekarang saya ingin latihan jauh lebih keras lagi," tandasnya.